TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengembalikan sebagian barang yang disita dalam penggeledahan Senin dan Selasa lalu. Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan banyak barang yang tak berhubungan dengan kasus pengadaan simulator kendaraan roda dua dan empat ikut dibawa dalam penggeledahan itu.
"Itu sudah disepakati dalam pertemuan pada 31 Juli dengan pimpinan KPK," kata Sutarman, Jumat, 3 Agustus 2012. Sutarman mengklaim pelayanan di kantor Korps Lalu Lintas terganggu karena banyak barang disita.
Menurut Sutarman, dalam pertemuan itu disepakati barang bukti yang didapat kepolisian maupun KPK akan digunakan bersama-sama. "Kami sudah sepakat bahwa kedua pihak akan membuka akses terhadap barang bukti," kata Sutarman.
Ia mengatakan Kepolisian telah menyelidiki kasus ini sejak 21 Mei 2012, setelah muncul pemberitaan di Majalah Tempo berjudul "Simsalabim Simulator SIM" pada bulan April.
"Rebutan" wewenang untuk menyidik antara KPK dan Kepolisian terjadi setelah kasus ini mencuat. Pada 27 Juli KPK telah mengumumkan akan menyidik kasus ini dn menetapkan bekas Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka.
Polisi pun menyatakan akan melakukan penyidikan. Mereka menetapkan direktur perusahaan pemenang tender, Budi Susanto, sebagai tersangka. Keesokan harinya Kepolisian menetapkan Wakorlantas Brigjen Didik Purnomo, direktur perusahaan pemenang tender Sukotjo S. Bambang, Ketua Primer Koperasi Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, Berdahara Korlantas Komisaris Legimo, sebagai tersangka.
Sukotjo Bambang, Didik Purnomo, dan Budi Susanto pun dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK. Menanggapi hal itu Kepolisian menyatakan tak akan membiarkan ketiga orang itu disidik sebagai tersangka KPK. "Sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa KPK akan menyidik Djoko Susilo, sementara tersangka lainnya adalah wewenang kami," kata dia.
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait
Situasi Meruncing, Pimpinan KPK Temui Kapolri
Sikap Polisi soal Kasus Simulator Tuai Kecaman
Sikap Presiden soal Kasus Simulator Dikecam
Whistleblower Simulator SIM Pernah Dipukuli Polisi
Begini Cara Sukotjo Bambang Menyuap Polisi
Uang Suap Disebutkan Diselipkan di Dalam Brownies
SBY Diminta Perintahkan Polri Tak Halangi KPK
Berita terkait
Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK
6 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
6 jam lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaBentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
10 jam lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah
11 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK
13 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
1 hari lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
1 hari lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
1 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
2 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca Selengkapnya