TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto mengatakan pihaknya akan mencegah Laskar Jihad mengirimkan pasukan ke Ambon yang kembali dilanda kerusuhan. "Kita akan ambil langkah-langkah supaya hal ini tidak terjadi," kata Panglima sebelum sidang kabinet di Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (29/4). Panglima mengatakan masalah Ambon adalah masalah negara karena terkait dengan kelompok RMS yang melakukan makar. Oleh sebab itu untuk mengantisipasinya, lanjutnya, pemerintah sudah mempunyai perangkat tersendiri. "Jadi tidak ada ceritanya mengirimkan orangnya ke sana," katanya.Lagipula, Panglima menambahkan, kondisi Ambon sudah semakin terkendali. Ia menilai kerusuhan di kota itu betul-betul dipicu oleh masalah RMS bukan menyangkut pertikaian agama, sehingga ia meminta dua kelompok agama yang telah bertikai sejak 1999 yang lalu, tidak terprovokasi kembali.Panglima juga berjanji akan menindak penembak-penembak jitu (sniper) yang meresahkan dan telah menelan korban dan pihak aparat kepolisian. Ia mengatakan, persoalannya bukan menyangkut mahir tidaknya penembak gelap itu. "Kalau korbannya itu aparat dan orang tidak berdosa, itu jelas melanggar hukum yang jelas harus disikat," katanya.Meski begitu, Panglima mengatakan, masalah itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Siapa yang sudah tertangkap? "Polisi itu, kalau soal tangkap-tangkap," katanya mengelak. Ia juga menambahkan, untuk Ambon belum perlu penerapan kembali status darurat sipil. Deddy Sinaga - Tempo News Room