TEMPO.CO, Dieng - Warga di kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, pada Ramadan ini merasakan cuaca yang amat ekstrem. Suhu udara di kawasan itu bisa menembus hingga minus 5 derajat Celsius. “Paling terasa saat sahur, rasanya seperti membeku,” ujar Sekretaris Kelompok Tani Kentang Perkasa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Kabul Suwoto, Selasa, 31 Juli 2012. Kabul mengatakan, suhu ekstrem tersebut sudah terjadi selama dua hari terakhir ini. Apalagi saat mendekati bulan purnama, suhu akan terus bertambah ekstrem. Ia menyebutkan, suhu akan mencapai titik terendah sejak pukul 02.00-06.00 pagi.
Menurut dia, jika dipaksakan keluar rumah, maka akan terasa sakit kepala. Apalagi saat harus mengambil air wudhu ketika hendak salat Subuh, dinginnya air akan sangat terasa.
Akibat suhu ekstrem itu, lahan pertanian kentang menjadi seperti hamparan salju yang memutih. Penduduk setempat menyebutnya embun upas atau embun yang membeku. Saat ini, kata Kabul, sedikitnya 50 hektare tanaman kentang sudah mati akibat serangan embun upas itu.
Akibat dinginnya suhu, dia menambahkan, petani pun harus berangkat ke ladang saat matahari sudah tinggi. Mereka menunggu pipa paralon untuk menyemprot air tidak terlalu beku. Jika dipaksakan, paralon yang terdapat air di dalamnya membeku itu bisa pecah.
Ketua Masyarakat Pariwisata Dieng, Alif Rahman, mengatakan hamparan salju di Dieng justru menjadi daya tarik untuk wisatawan. “Terutama wisatawan lokal yang belum pernah melihat salju,” katanya.
Ia mengatakan, suhu di Dieng bisa menjadi sangat ekstrem. Pada siang hari, suhunya bisa mencapai 22-24 derajat Celcius. Namun memasuki dinihari, suhu akan terus turun hingga titik terendah mencapai minus dua derajat, bahkan bisa mencapai minus lima derajat.
Masih menurut Alif, hamparan salju hanya terjadi di wilayah Desa Dieng Kulon. Desa ini merupakan lembah yang dikelilingi pegunungan bekas Gunung Dieng purba. Hamparan salju paling mencolok terlihat di sekitar Kawasan Gunung Arjuna. “Pemandangan inilah yang paling dinantikan oleh wisatawan lokal, yaitu saat candi-candi dikelilingi salju yang sebenarnya embun yang membeku,” katanya.
ARIS ANDRIANTO
Terpopuler:
Diterpa Isu SARA, Jokowi-Ahok Tetap Populer
Jenderal Polisi Bintang Dua jadi Tersangka?
Calon Wali Kota Terbaik Dunia, Jokowi Banjir Dukungan
10 Fantasi Seksual Perempuan
Sesepuh Golkar Sentil Ical
Simsalabim Simulator SIM III
Gubernur Akpol Jadi Tersangka, Kapolri-KPK Rapat Khusus
Simsalabim Simulator SIM I
Penyidik KPK Tersandera di Kantor Korlantas Polri
Hartati Mengaku Diperas Bupati Buol
Berita terkait
Begini Trik Rekayasa Cuaca BNPB untuk Mengurangi Penyebab Banjir di Demak
16 Februari 2024
BNPB berupaya merekayasa intensitas hujan di beberapa area langit Jawa Tengah. Upaya mengurangi hujan yang memicu banjir.
Baca SelengkapnyaBeberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca
29 September 2023
Saat ini BRIN belum ada rencana melakukan rekayasa cuaca di beberapa lokasi yang penuh polusi udara dari asap tersebut.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Karhutla, Rekayasa Cuaca Riau Akan Digelar 12 September
11 September 2023
Untuk wilayah Riau telah dilakukan rekayasa cuaca sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaMengenal Vincent J. Schaefer, Pencipta Hujan Buatan Pertama di Dunia 77 Tahun Lalu
29 Agustus 2023
Vincent Joseph Schaefer berhasil menyemai awan dan menciptakan hujan buatan. Penemuannya kerap dilakukan untuk memodifikasi cuaca
Baca SelengkapnyaRekayasa Cuaca Berhasil Datangkan Hujan di Jakarta dan Jawa Barat
28 Agustus 2023
Hujan membasahi Jabodetabek hingga malam hari.
Baca Selengkapnya5 Instruksi Jokowi Atasi Polusi Udara: Rekayasa Cuaca hingga Mitigasi
15 Agustus 2023
Presiden Jokowi menginstruksikan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Apa saja instruksi Jokowi itu?
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan WFH hingga Rekayasa Cuaca Atasi Polusi Udara Jakarta
14 Agustus 2023
Presiden Jokowi menginstruksikan agar para menteri dan gubernur di Jakarta dan Jawa Barat melaksanakan berbagai upaya untuk kurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaBMKG, BRIN, TNI AU Gelar Rekayasa Cuaca Selama KTT ASEAN
10 Mei 2023
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan operasi rekayasa cuaca sudah digelar sejak 9 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaSemarang Banjir, 12 Perjalanan Kereta Terganggu hingga Ganjar Minta BMKG Rekayasa Cuaca
1 Januari 2023
Sebanyak 12 perjalanan kereta yang melintas di wilayah utara Jawa Tengah terganggu akibat banjir di wilayah Semarang dan sekitarnya kemarin.
Baca SelengkapnyaCegah Banjir Jakarta, 22 Ton Garam Dipakai untuk Rekayasa Cuaca
3 Januari 2020
BPPT, BNPB, dan TNI akan merekayasa cuaca untuk mencegah banjir Jakarta dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya