Lima Keanehan Operasi Polisi ke Ogan Ilir

Reporter

Editor

Minggu, 29 Juli 2012 18:41 WIB

Sekitar 5.000 petani dari 21 desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, didampingi aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumsel, Jumat (20/7). ANTARA/Yudi Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta: Indonesia Police Watch menilai setidaknya ada lima keanehan pada 'sweeping' polisi ke Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat 27 Juli 2012 lalu. Operasi itu berujung kerusuhan massa yang menewaskan seorang bocah 12 tahun.

Keanehan pertama, IPW mempertanyakan kesahihan laporan adanya pencurian pupuk milik PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis oleh warga. "Jika pun benar, apakah semua warga terlibat hingga harus Brimob turun tangan sweeping?" kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane saat dihubungi Tempo, Ahad 29 Juli 2012.

Keanehan kedua, soal dasar hukum hingga Polda Sumatera Selatan menurunkan Brigade Mobil ke pemukiman warga. Jika untuk mencari pencuri pupuk, kata Neta, Brimob tak cocok untuk menanganinya. Melainkan cukup memerintahkan petugas satuan reserse kriminal.

Kemudian, keanehan selanjutnya adalah alasan polisi bahwa aksi tersebut bukan penyerbuan ataupun sweeping, melainkan patroli dialogis. Polri, kata Neta, tak mengenal adanya patroli dialogis. "Kalau pun ada operasi dialogis sifatnya tertutup, dengan cara melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat," kata dia.

Keanehan keempat adalah soal siapa yang menjadi komando atas sweeping tersebut. Mustahil jika Kapolda, Direktur Operasi dan Kasat Brimob tak tahu siapa yang memerintahkan sweeping. "Apakah ada perintah dari perusahaan (PTPN VII)?" tanya Neta.

Keanehan terakhir adalah siapa yang membiayai operasi 'sweeping' ini. Neta menduga, sebagai perusahaan yang bermasalah dengan warga, PTPN VII adalah penyandang dana dari operasi tersebut. Jika benar demikian, kata dia, itu merupakan bentuk gratifikasi atau suap. "Jadi pihak perusahaan pun juga harus diperiksa," kata dia.

Menurut Neta, bukan rahasia lagi kalau polisi sering meminta 'upah' dari jasa pengamanan yang dilakukannya. Sebagai contoh pengamanan sebuah acara konser musik, kata dia, dalam perumusan perijinan pihak kepolisian biasa mengajukan 'kesepakatan' dengan pihak penyelenggara. 'Kesepakatan upah' itu meliputi biaya konsumsi, biaya transportasi, hingga honor harian untuk tiap personel. "Itu untuk konser. Tapi untuk pengamanan perusahaan ya hampir sama seperti itu," kata Neta.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler:
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol

30 Persen Mahasiswa ITB dari Keluarga Kaya Raya

Ahok Diserang Akun @cinta8168

Runtuhnya ‘Tembok Tabu’ Olimpiade

NasDem Pede Kalahkan Demokrat di Pemilu 2014

AC Milan Permalukan Chelsea

Berpuasa di Kutub Utara

Indonesia Didesak Selesaikan Masalah Rohingya

Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke

Robert Pattinson Akan Berbicara dengan Rupert

Berita terkait

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.

Baca Selengkapnya

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.

Baca Selengkapnya

Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

1 Januari 2017

Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.

Baca Selengkapnya

Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

23 Desember 2016

Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.

Baca Selengkapnya

Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

23 November 2016

Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

19 November 2016

Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.

Baca Selengkapnya

Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

17 November 2016

Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.

Baca Selengkapnya

Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

5 November 2016

Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

5 November 2016

Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

19 Oktober 2016

PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.

Baca Selengkapnya