TEMPO.CO, Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta pemerintah menaikkan gaji Komisioner lembaga ini di tingkat pusat. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan gaji anggota KPU pusat diusulkan naik menjadi sekitar Rp 20 juta.
“Gaji saat ini setelah dipotong pajak sebesar Rp 10,6 juta. Kami usulkan naik menjadi sekitar Rp 20 juta,” kata Hadar saat dihubungi pada Kamis 26 Juli 2012.
Hadar mengatakan gaji anggota KPU di pusat maupun di daerah belum pernah mengalami kenaikan sejak 2003. Setiap tahun pun, besaran gaji mereka tak naik menyesuaikan dengan inflasi, seperti pegawai negeri lain. Komisioner KPU juga tak mengenal komponen tunjangan dalam pendapatan mereka.
Meski tak mendapat tunjangan, Hadar mengatakan anggota KPU tetap mendapat uang kompensasi jika berdinas ke luar kota. “Uang untuk menutup ongkos penginapan dan perjalanan ada,” ujarnya.
Hadar menjelaskan anggota KPU provinsi saat ini jumlahnya ada 165 orang. Setiap orang diusulkan naik menjadi Rp 8,25 juta. Sementara anggota KPU kabupaten dan kotamadya jumlahnya total 2.485 orang dan diusulkan naik menjadi Rp 5,5 juta. Hadar menilai kenaikan gaji ini setara dengan beban kerja mereka. Menjelang Pemilihan 2014, dia menilai beban kerja KPU juga akan meningkat.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan pemerintah telah menyetujui usul kenaikan gaji anggota KPU. Gamawan mengatakan pembahasan di tingkat kementerian telah rampung. “Tinggal dikonsultasikan ke presiden dan dibuat surat keputusannya,” kata Gamawan pada Selasa 24 Juli lalu.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler:
Kisruh Anang-KD, Ashanty Merasa Tersudut
Diperkosa hingga Tewas oleh Lima Istrinya
Dalam Masjid, Ustadz Kampanye Foke
Wamendikbud: Waspadai Jebakan Malaysia
Wajah Ariel Peterpan Mirip Gubernur Sulawesi
Soal Status Emir, Denny Minta Maaf ke KPK
Emir Moeis Lima Kali Lolos Jerat Hukum
Sumanto Kanibal Masih Dikurung dalam Kamar
Mendag Kritik Pola Konsumsi Kedelai Masyarakat
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno
Berita terkait
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
5 jam lalu
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta Soal Syarat Maju Cagub Independen: 618 Ribu KTP Dukungan, Tak Perlu Materai
6 jam lalu
Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, menjelaskan salah satu persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar adalah salinan KTP dukungan.
Baca SelengkapnyaKPU akan Verifikasi Data Dukungan Bakal Paslon Perseorangan di Pilkada 2024, Ini Alasannya
6 jam lalu
KPU memperkirakan potensi bakal calon peserta Pilkada 2024 dari jalur perseorangan tak sebanyak pilkada sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
8 jam lalu
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?
8 jam lalu
Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.
Baca SelengkapnyaHakim MK Singgung Potensi Masalah Sirekap di Pilkada 2024, Ini Kata Eks Komisioner KPU
10 jam lalu
Mantan KPU Hadar Nafis Gumay menanggapi hakim MK Arief Hidayat yang menyinggung potensi masalah Sirekap pada pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya
11 jam lalu
Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTuai Polemik, Rencana KPU Pakai Sirekap di Pilkada 2024
11 jam lalu
Hakim Konstitusi Arief Hidayat mengatakan, apalagi kemarin waktu kita pilpres itu Sirekap bermasalah.
Baca SelengkapnyaHakim MK Wanti-wanti Sirekap Menjelang Pilkada 2024, Begini Respons KPU
15 jam lalu
Arief melanjutkan, begitu rekapitulasi perhitungan secara manual sudah selesai, seharusnya Sirekap yang dicetak juga menampilkan hasil serupa.
Baca SelengkapnyaDKPP akan Bangun Kantor Perwakilan di Daerah, Apa Alasannya?
1 hari lalu
DKPP akan membangun kantor perwakilan di Papua, Kalimantan Tengah, Sumatera, dan Jawa.
Baca Selengkapnya