TEMPO.CO, Surabaya--Badan Sar Nasional (Basarnas) hingga saat ini masih kesulitan mengevakuasi 60 penumpang kapal yang terdampar di Pulau Goa-Goa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ombak yang tinggi dan cuaca buruk menjadi penghambat.
"Kami tidak mampu merapat karena ombaknya besar dan di sana pantainya berkarang," kata Kepala Basarnas Jatim, Sutrisno, kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2012. "Kapal-kapal besar yang lain juga tidak bisa merapat."
Sebelumnya sebuah kapal tradisional yang diduga mengangkut imigran gelap dikabarkan karam di perairan Situbondo, Jawa Timur. Namun setelah dicek ternyata lokasi kapal karam berada di perairan Pulau Goa-Goa, Madura, tepatnya pada koordinat 070. 09'. 00'' LS (lintang selatan) dan 1410.36'.00'' BT (bujur timur).
Sutrisno mengatakan Basarnas telah menerjunkan personel sebanyak 60 orang dengan menggunakan kapal TNI Angkatan Laut pada Rabu sore untuk melakukan evakuasi penumpang kapal yang terdampar di Pulau Goa-Goa. Mereka, kata dia, juga membawa bahan makanan dan obat-obatan.
Menurut dia timnya sudah berusaha merapat mendekati Pulau Goa-Goa tapi tidak berhasil mendarat. "Karena itu saat ini tim Basarnas berada di Pulau Sapudi yang letaknya 40 mil dari Pulau Goa-Goa," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan para imigran tersebut saat ini dalam kondisi sehat dan ditampung di balai desa di Pulau Goa-Goa. "Kami targetkan hari ini bisa menjangkau pulau, sehingga para imigran bisa segera dibawa ke Surabaya," ujar dia.
DINI MAWUNTYAS
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya