TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada, Pratikno mengatakan telah meminta penghentian sementara proses penilaian hasil ujian masuk Program Internasional S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM. Penilaian disetop selama proses investigasi kasus joki berjalan. Kata dia proses penilaian akan dilakukan setelah Tim Pencari Fakta (TPF) UGM memastikan peserta yang memakai joki hanya 52 orang.
“Kami sepakat, pelajari lebih dalam dulu sampai menjelang pengumuman, untuk lihat apakah ada hasil ujian yang perlu di-drop karena kasus ini,” kata Pratikno kepada Tempo pada Jumat, 20 Juli 2012.
Pendalaman bisa bermanfaat untuk menggali kembali kemungkinan ada bukti lain yang memengaruhi proses penilaian. Sehingga pihaknya menempatkan evaluasi ini sebagai prioritas. “Kami selesaikan dulu evaluasi terhadap seluruh rangkaian sistem ujian masuk, jika tak ada masalah, penilaian bisa mulai dilakukan,” ujar dia.
Menurut Pratikno, Universitas menganggap kasus ini penting untuk dituntaskan. Tujuannya demi menjaga integritas ujian masuk. Karena itu, pengumuman hasil ujian, yang akan meloloskan 30 orang dari 380 peserta menjadi mahasiswa Program Internasional FK UGM tersebut, kemungkinan besar mundur dari jadwal pada akhir Juli 2012. “TPF UGM berusaha cepat merampungkan evaluasi, kami harus segera menyerahkan dokumen tambahan data ke polisi agar penanganan kasus ini lekas tuntas,” katanya.
Pratikno mengaku terus berkomunikasi dengan kepolisian untuk mencegah hasil penanganan kasus serupa di kampus-kampus lain yang sering menguap tanpa hasil terang. Keberhasilan kepolisian mengungkap jaringan joki yang beroperasi di UGM 13 Juli 2012, lanjut dia, bisa menjadi shock theraphy efektif untuk mencegah kasus serupa terulang. “Sementara, ada fakta sebagian peserta mendapat penawaran dari joki saat melihat ruangan ujian atau ketika membeli contoh soal menjelang pelaksanaan ujian,” ujar Pratikno.
Kasus perjokian ini juga akan dibawa oleh Pratikno untuk dibahas di forum pertemuan rektor-rektor kampus se-DIY dan pihak kepolisian serta Pemprov DIY yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Semula, kata dia, forum tersebut dirancang untuk membahas masalah pencegahan penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Tapi karena belakangan kasus joki muncul, tema ini juga menjadi pembahasan utama.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Titi Savitri Prihatiningsih, memastikan pengunduran jadwal pengumuman hasil ujian tak akan terlalu lama. Pengunduran pengumuman kemungkinan dari akhir Juli ke awal Agustus 2012. “Kalau mundur terlalu panjang pasti juga mengganggu jadwal akademik, jadi pasti tak lama mundurnya,” ujar Titi.
Hasil sementara penelusuran TPF UGM masih menunjukkan ada dua kemungkinan yang menunjukkan cara operasi joki. Ketua TPF UGM, Iwan Dwi Prahasto mensinyalir, selain kemungkinan joki benar-benar menjanjikan kelulusan, mereka hanya melakukan aksi tipu-tipu saja.
Pemakaian perangkat alat elektronik berupa handphone termodifikasi untuk metode penyontekan cuma untuk meyakinkan peserta agar memakai jasanya. “Buktinya banyak jawaban salah, karena soal ujian memang kami buat bervariasi. Biasanya modus joki kan untung-untungan, kalau lulus baru bayar,” kata Iwan.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait :
Komplotan Joki Ujian Layak Dihukum Berat
52 Joki Ujian Masuk UGM Ditangkap
Wamenkes Galau Ada Joki di Fakultas Kedokteran UGM
UGM Desain Sistem Penangkal Joki Ujian Masuk
