TEMPO.CO , Cilacap: Sejumlah perajin batik tulis asal Maos berencana membuat kampung batik khas Maos untuk tujuan penelitian. Batik pesisir ini mulai berkembang setelah hampir punah di era awal 2000-an.
“Kampung batik ini memang orientasinya untuk penelitian dan pendidikan, agar generasi muda tertarik untuk membatik,” kata Pemilik Sanggar Batik Maos Rajasamas, Euis Rohani, Kamis, 19 Juli 2012.
Euis mengatakan berbeda dengan kampung batik lainnya seperti di Banyumas dan Sokaraja, batik Maos memang tidak ditujukan untuk semata-mata menarik wisatawan. Namun, kata dia, kampung batik Maos akan dibuka sebagai laboratorium sejumlah batik khas pesisir.
Menurut dia, keberadaan batik tulis khas Maos akan semakin berkembang. Ia menambahkan, keberadaan kampung batik nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian perajin batik tulis di Desa Maos Kidul yang saat ini mencapai 80 orang lebih. “Nantinya akan ada home stay bagi wisatawan yang ingin belajar batik khas Maos,” katanya.
Maiah, 50 tahun, warga desa Maos Kidul, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap mengatakan, saat ini keberadaan batik Maos praktis hanya dikembangkan oleh generasi tua. “Saya sudah puluhan tahun, istirahat membatik,” katanya.
Menurut dia, batik Maos pernah berjaya dan terkenal di mana-mana pada 1970-an. Keberadaan batik ini perlahan mulai bangkit sejak 2006.
Dari ingatan sejarah Sodriah, 45 tahun, Batik Maos pernah mengalami puncak kejayaan pada 1970-an. Kala itu, batik Maos dijual hingga ke luar daerah.
Namun, memasuki tahun 2000-an, Batik Maos mulai mengalami resesi. “Ini juga salah kami yang ikut-ikutan bikin batik cap, sehingga batik tulis harganya jatuh,” kata Sodriah.
ARIS ANDRIANTO
Berita terpopuler:
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla
Nissan Juke Indonesia Kena Recall
Akbar: Pemecatan Kalla Bisa Blunder
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
5 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
9 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
34 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
36 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
53 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya