TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch menyarankan agar aparat kepolisian tidak ragu melumpuhkan anggota organisasi masyarakat atau oknum yang melakukan sweeping atau penutupan paksa di bulan Ramadan dengan peluru karet. Hal itu merupakan desakan kepada Polri untuk bertindak tegas dalam penegakan hukum.
“Jangan ragu, toh tindakan menghalau massa,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, dalam pesan pendek, Rabu, 18 Juli 2012.
Neta menyatakan polisi juga kerap menggunakan peluru karet untuk menghalau dan menjaga massa saat melaksanakan aksi, terutama bila sudah mengarah pada tindak anarkistis. Polisi, menurut Neta, tanpa ragu menembak mahasiswa yang melakukan demo. Oleh karena itu, lembaga ini meminta polisi untuk tidak ragu juga ketika berhadapan dengan ormas.
“Aksi sweeping, aksi demo, dan aksi protes di malam hari tidak dibenarkan undang-undang,” kata dia. Selain itu, Neta juga menyatakan Polri harus berani menurunkan personel dari satuan Brigadir Mobil dan Anti Huru-hara untuk menghalau aksi sweeping kelompok itu
Di sisi lain, kata Neta, polisi juga harus menindak tegas dan menangkap pengusaha hiburan malam yang masih beroperasi di bulan Ramadan. Sikap kompromi, menurut Neta, akan membuat polisi terjebak dengan kepentingan dua kelompok tersebut dan justru akan dikecam masyarakat.
Lembaga swadaya masyarakat ini mengharapkan polisi dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjamin keamanan selama bulan Ramadan. Neta menuturkan sebelum ormas atau oknum melakukan sweeping hendaknya pemda mengerahkan satpol PP untuk menertibkan tempat-tempat hiburan.
“IPW memantau lebih dari 70 persen tempat hiburan malam beroperasi di bulan Ramadan, dari bagian depan tampak tertutup, tapi pengunjung masuk dari pintu belakang,” kata Neta.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024
21 jam lalu
Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaHarga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir
2 hari lalu
Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.
Baca SelengkapnyaTotal Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024
8 hari lalu
BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.
Baca SelengkapnyaGopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar
10 hari lalu
Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaRupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS
18 hari lalu
Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaAryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan
19 hari lalu
Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.
Baca SelengkapnyaBesok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta
20 hari lalu
Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaRayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?
21 hari lalu
Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?
Baca SelengkapnyaKeutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun
22 hari lalu
Umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapatkan pahala setara puasa setahun.
Baca Selengkapnya'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari
23 hari lalu
Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.
Baca Selengkapnya