DPRD Yogya Siapkan Pengukuhan Sultan Jadi Gubernur

Reporter

Editor

Selasa, 17 Juli 2012 07:08 WIB

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat memberi waktu kepada DPR Daerah DI Yogyakarta untuk menyiapkan mekanisme pengukuhan Sultan-Pakualam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta selama tiga minggu ke depan, pasca sesudah tercapainya poin kesepakatan mekanisme penetapan dalam pengisian jabatan yang tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Keistimewaan DI Yogyakarta.

“Kami minta DPRD DIY selama tiga minggu ke depan mulai sekarang bisa menyiapkan mekanisme pengukuhan itu,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo, saat menggelar pertemuan dengan jajaran DPRD DIY di Yogyakarta.

Menurut Ganjar, mengingat saat ini proses pembahasan RUU Keistimewaan DI Yogyakarta tinggal selangkah lagi, sebelum masa perpanjangan jabatan Sultan dan Pakualaman berakhir pada awal Oktober 2012.

Saat ini, kata politisi PDIP itu, pembahasan RUU Keistimewaan DI Yogyakarta telah memasuki tahap penyelesaian dengan salah satu hasil final pengisian jabatan tiap lima tahunan oleh DPRD DI Yogyakarta. Untuk pasal lain, Komisi II masih akan melakukan pertemuan dengan DPRD DI Yogyakarta demi sinkronisasi konsep penyelesaiannya.

"Tahap pertama, RUU Keistimewaan DI Yogyakarta soal pengisian jabatan sudah fix. Sekarang sudah masuk tim perumus," kata dia.

Dia berharap, dengan selesainya RUU Keistimewaan DI Yogyakarta dengan kesepakatan penetapan, tidak ada lagi pihak tertentu yang merasa dirugikan.

"Kami harus hitung detail waktu lebih rinci karena begitu masuk jadwal, langsung konsinyering. Kami akan sinkronkan dengan DPRD agar mereka persiapkan, sehingga waktu bisa tepat dan pada Oktober bisa mulus selesai tanpa ada gejolak," kata dia.

Dengan adanya rencana pengukuhan tersebut, kubu pendukung pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang tergabung dalam masyarakat Pagar Betis Yogyakarta, siap melakukan uji materi atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi.

“Tidak bisa DPR langsung main perintah ke DPRD DI Yogyakarta untuk melakukan pengukuhan itu. Itu menyalahi aturan yang ada,” kata Koordinator Pagar Betis M. Ulin Nuha kepada Tempo.

Menurut dia, DPR seharusnya melihat Yogyakarta sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus taat kepada peraturan perundangan untuk menjaga pelaksanaan sistem pengisian kepala daerah yang demokratis.

Dalam audiensi yang digelar kemarin, Senin, 16 Juli 2012, anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Rusli Ridwan, mempertanyakan tentang konsekuensi penambahan anggaran terkait status keistimewaan yang akan dialokasikan, misalnya dari mengambil Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebelumnya, DI Yogyakarta mengusulkan ada tambahan APBN sebesar 1,5 persen untuk status keistimewaannya itu.

“Apakah gerakan tuntutan itu entah untuk penambahan Anggaran Dana Desa atau lainnya, tidak akan memunculkan persoalan baru jika belum diatur atau disiapkan aturannya. Kami khawatir akan muncul desa-desa baru dan pemekaran yang akhirnya membebani,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO


Berita Terkait


DPR Akan Bahas RUU Keistimewaan di Yogyakarta
Inilah Isi Draft RUU Keistimewaan Yogyakarta
DPR Terima Draft RUU Keistimewaan Yogyakarta
Petani Tuntut Miliki Tanah Sengketa Keraton Yogya

Sultan-Presiden Republik Cek Tak Bicara Proyek Bandara

Sengketa dengan Keraton Yogya, Petani Geruduk DPRD
Sultan Belum Terima Surat Perpanjangan Jabatan

Sultan Buka Peluang Gubernur dari Luar Keraton

Ketua DPR Optimistis RUU DIY Rampung Tahun Depan

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

31 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

53 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya