Balikpapan, Kota dengan Biaya Hidup Termahal  

Reporter

Editor

Senin, 16 Juli 2012 12:04 WIB

Pesawat Garuda Indonesia di Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, (27/7). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Balikpapan - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kini mendapat julukan sebagai kota dengan biaya termahal di Indonesia. Pasalnya, rata-rata pendatang mengeluhkan tinggi dan mahalnya harga barang di kota yang dikenal dengan sebutan kota minyak tersebut.

“Kita dijuluki kota dengan biaya hidup tinggi. Kalau dapat tamu dari mana-mana itu, kesannya itu, di samping karena kondisi kotanya yang kondusif dan tenang, tapi justru di dalamnya ada keluhan harga barang yang mahal,” kata Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Tutuk S.H. Cahyono, Senin, 16 Juli 2012.

Meski biaya hidup mahal, kata Tutuk, sebagai pintu gerbang Kaltim, pendapatan di Kota Balikpapan memang cukup tinggi, namun daya beli juga tinggi. Persoalan lain yang menyebabkan harga barang tinggi adalah infrastruktur yang kurang memadai. Apalagi, kata Tutuk, sekitar 90 persen barang di Kota Balikpapan berasal dari luar daerah, seperti dari Jawa Timur dan Sulawesi. Karena infrastruktur yang tidak memadai itu menyebabkan distribusi barang terhambat di pelabuhan.

“Cuma memang yang jadi masalah ketika distribusi barang atau produksi barang dan jasanya itu tidak lancar atau kurang ke Balikpapan. Itu yang sangat menjadi persoalan di Balikpapan, sehingga barang menjadi mahal,” kata Tutuk, yang juga salah satu pimpinan Bank Indonesia cabang Balikpapan itu.

Dia mencontohkan, infrastruktur yang menjadi persoalan adalah pelabuhan, bandara, dan jalan. Pelabuhan Semayang kapasitasnya tidak seimbang dengan jumlah barang yang datang. Akibatnya, distribusi barang menjadi terhambat dan membuat harga mahal, sementara permintaan tinggi.

“Infrastruktur kita memang kurang memadai, pelabuhan kita di sini memang kecil sehingga barang ngadat terus, luasnya cuma kecil, karena mungkin hanya bisa dua kapal yang bisa sandar di pelabuhan. Termasuk bandara juga terlambat kita antisipasi. Itulah contoh yang paling nyata dan konkret,” katanya.

Ia menambahkan, kalau daya belinya tinggi, pendapatannya tinggi, barang diminta banyak yang kualitasnya bagus, tetapi tidak bisa dipenuhi, maka menyebabkan inflasi menjadi relatif tinggi. Itu yang menyebabkan biaya hidup tinggi. “Misalnya, kalau satu kotak nasi pecel ini, di Jawa bisa dapat dua atau tiga kotak,” ujarnya.

SG WIBISONO



Berita terkait

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

5 Juni 2023

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

1 Oktober 2022

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Jumat kemarin, dimulai dari tingginya inflasi telah menjadi musuh bersama di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

30 September 2022

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

Indef memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Baca Selengkapnya

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

16 Juni 2022

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

IHSG melambung tinggi di sesi pertama perdagangan hari ini di level 7.120,6.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

10 Juni 2022

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

Jokowi menyebut Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi

Baca Selengkapnya

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

22 Mei 2022

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

Bank Indonesia atau BI harus meredam lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

12 Mei 2022

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah berancang-ancang mencegah dampak badai inflasi.

Baca Selengkapnya

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

4 Februari 2022

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

Nauli Desdiani mengimbau pemerintah agar menaikkan stimulus fiskal dalam rangka mencapai target inflasi.

Baca Selengkapnya

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

22 Januari 2018

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

21 kabupaten dan kota belum membentuk Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Selengkapnya