Evakuasi bencana tanah longsor di Dusun Bugini, Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. ANTARA/Imank/Basri Marzuki
TEMPO.CO, Morowali – Hujan deras tiga hari belakangan ini menyebabkan jalan di Desa Bahoea Reko-reko, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowoli, Sulawesi Tengah, putus. Badan jalan sepanjang 30 meter amblas dihantam banjir. Akibatnya, warga memilih melewati kebun warga sebagai jalan alternatif. Warga juga kesulitan mengangkut hasil dari kebun.
Salah seorang warga Desa Bahoe, Zaenal, 30 tahun, menyebutkan kerusakan jalan yang menghubungkan beberapa desa di Morowali karena curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini sangat tinggi. Sungai di desa itu meluap sampai ke badan jalan.
Warga berharap pemerintah setempat secepatnya memulihkan jalan yang menjadi satu-satunya penghubung di daerah itu. “Jalan ini sangat vital bagi kami, sebagai jalan satu-satunya untuk mengangkut hasil kebun," kata Zainal.
Kepala bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Morowali Badiu Zaman mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan peninjauan di lokasi jalan yang amblas itu. “Kami segera menurunkan tim untuk meninjau lokasi tersebut, " ujarnya.
Sementara itu, tim pencarian korban hanyut akibat perahu terbalik yang terjadi di Desa Poboa, Kecamatan Petasia Timur, telah berhasil menemukan seorang korban dari empat korban yang hilang.
Tim yang beranggotakan polisi, TNI, dan warga setempat itu menemukan korban, Kevin, 6 tahun, di muara Sungai Tambalako. Salah seorang anggota tim, Ruslan Mustafa, mengatakan pencarian korban yang hanyut di Sungai Tambalako terus dilakukan dengan menyisir sungai secara manual. Pihaknya masih mencari tiga korban lainnya yang tenggelam saat evakuasi karena perahu yang ditumpangi terbalik.
"Itu kita lakukan karena medan sungai cukup sulit. Kondisi arus deras, belum lagi di dalam sungai terdapat kayu yang berserakan dan sungai sangat dalam," kata Ruslan.