TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun skema pemberian dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Nasional (BOPTN). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan perguruan tinggi yang lebih sedikit menghimpun dana dari masyarakat akan mendapat BOPTN lebih besar. Begitu juga sebaliknya. “BOPTN itu akan menjadi insentif sekaligus disinsentif,” kata Nuh ketika ditemui pada Selasa, 10 Juli 2012.
Menurut Nuh, perguruan tinggi bisa menghimpun dana dari tiga sumber utama, yaitu pungutan dari mahasiswa, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta dari kerja sama penelitian perguruan tinggi dengan pihak lain.
Nuh mengatakan kementerian akan memberikan penilaian positif buat perguruan tinggi yang tidak sepenuhnya menggantungkan biaya operasional dari pungutan mahasiswa. “Yang mengandalkan dana dari kerja sama lebih baik nilainya,” kata Nuh.
Semakin kecil perguruan tinggi menghimpun dana dari mahasiswa, maka insentif yang diberikan pemerintah semakin besar. Inilah yang disebut Nuh sebagai insentif. Sebagai insentif, pemerintah akan menggelontorkan BOPTN lebih besar bagi perguruan tinggi tersebut.
Dalam draf Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) tertanggal 26 Juni, besar anggaran BOPTN akan ditentukan kemudian melalui Peraturan Menteri. Ini berbeda dengan RUU PT versi 4 April yang menyatakan bahwa BOPTN besarnya 2,5 persen dari APBN fungsi pendidikan. “Kami belum menentukan mekanisme penentuan besar BOPTN,” kata Nuh.
Tapi, untuk tahun ini, melalui APBN-Perubahan, pemerintah telah menganggarkan BOPTN untuk 61 perguruan tinggi sebesar Rp 1,4 triliun. Nuh tak dapat memastikan berapa besar BOPTN yang akan dianggarkan untuk tahun 2013.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
7 jam lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
1 hari lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
1 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
1 hari lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
2 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
2 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
8 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
9 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
10 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
18 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya