TEMPO.CO, Palopo - Ratusan siswa Sekolah Dasar 091 Bone, Kelurahan Kasimbong, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Makassar, mendatangi kantor DPRD Luwu Utara, Senin, 9 Juli 2012.
Murid sekolah dasar ini berjalan sekitar satu kilometer ke kantor Dewan bersama guru dan masyarakat. Para siswa ini tak dapat belajar lantaran sekolahnya disegel warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah sekolah. Supriadi Bidung atau pria yang mengaku pemilik lahan sekolah itu melarang siswa masuk ke dalam sekolah.
Sebelum melarang siswa menggunakan gedung sekolah, Supriadi pernah melayangkan surat ke Dinas Pendidikan agar lokasinya segera dibayarkan oleh pemerintah sejak Mei lalu. Namun, tidak ada tanggapan dari pemerintah kepada dia.
Pada 1974, sudah ada kesepakatan antara pemilik dengan pemerintah setempat. Saat itu, Supriadi meminta lokasi dibeli dengan harga Rp 150 ribu. Namun hingga puluhan tahun belum ada realisasi sama sekali sehingga pihaknya terpaksa menyegel sekolah.
Perwakilan dari orang tua murid mendesak kepada pemerintah dan DPRD untuk mencari solusi terkait masalah itu. "Anak-anak kami yang rugi kalau tidak belajar," kata salah satu orang tua murid.
Ketua DPRD Luwu Utara, Basir, mengatakan sebenarnya penyegelan tidak perlu terjadi jika Dinas terkait tanggap terhadap masalah itu. Sebab, pemilik lokasi sudah menyampaikan keluhan itu sebelumnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan Luwu Utara, Rostika Said, mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi jika segel sekolah tidak segera dibuka.
Proses belajar mengajar kata dia harus segera dilanjutkan. "Kalau belum dibuka, murid kita pindahkan sementara ke sekolah yang terdekat," kata Rostika.
Terkait masalah tersebut, Pemkab Lutra dan DPRD sudah membentuk tim yang bertugas melakukan lobi ke pemilik lokasi untuk segera membuka segelnya. "Yang jelas langkah pertama adalah negoisasi dengan pemilik. Kalau buntu, terpaksa kita mengambil langkah hukum," kata Basir.
MUHAMMAD ADNAN HUSAIN
Berita terpopuler lainnya:
Partikel Tuhan dan Kiamat
Ada Lebih dari Satu Partikel Tuhan?
Pertama dalam Sejarah AS Senator Gay Menikah
Cerita Blak-Blakan Mantan Manajer Tom Cruise
Putri Kerajaan Arab Saudi Minta Suaka ke Inggris
Berita terkait
DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih
1 Juli 2022
PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus
16 Februari 2022
Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.
Baca SelengkapnyaDengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut
3 November 2021
Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.
Baca SelengkapnyaDPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural
31 Oktober 2021
Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaDPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen
27 Oktober 2021
DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaKomisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan
25 Oktober 2021
Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.
Baca SelengkapnyaDPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %
27 Februari 2018
Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar
28 November 2017
Pimpinan DPRD Jakarta berdalih, usul anggaran kunjungan kerja sebesar Rp 107 miliar dilakukan Sekretariat DPRD DKI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar
9 November 2017
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik marah, minta Gubernur Anies Baswedan copot Kadis Pemadam Kebakaran DKI Subedjo.
Baca SelengkapnyaWarga Rembang Unjuk Rasa Tolak Pabrik Semen
19 Februari 2014
Proses produksi semen akan berpotensi merusak sumber daya air. Padahal, sumber air itu merupakan sumber kehidupan warga Rembang dan Lasem.
Baca Selengkapnya