TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Boediono menyatakan kebudayaan wayang perlu mendapat perhatian dari berbagai kalangan. "Saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) yang telah melakukan banyak hal," kata dia kala membuka pertujukkan wayang dengan lakon Pandowo Boyong di Istana Wakil Presiden.
Boediono ikut menonton pergelaran wayang kulit di halaman Istana Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu, 7 Juli 2012 malam. Pertunjukan dengan lakon Pandowo Boyong ini digelar semalam suntuk mulai pukul 21.00 WIB.
Menurut Boediono, salah satu upaya untuk memberikan perhatian khusus bagi pelestarian budaya wayang adalah dengan penyelenggaraan Festival Dalang Bocah yang digagas Pepadi. "Ini adalah proses regenerasi yang baik," ujarnya.
Dalam pertunjukan malam ini, Ki Cahyo Kuntadi menjadi dalang. Dalang asal Blitar didampingi beberapa bintang tamu, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain komedian Kirun; sinden asal Jepang, Hiromi Kano; dan sinden asal Hungaria, Agnes Serfozo.
Pertunjukan dihadiri oleh kurang lebih 1.000 orang tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan, antara lain masyarakat pencinta wayang, pimpinan lembaga pemerintahan, dan tokoh masyarakat sekitar Istana Wakil Presiden.
Ihwal lakon Pandowo Boyong, Boediono mengatakan pemilihan lakon ini bukan karena kehendaknya. "Ini rembukan antara Pepadi dan rekan-rekan saya di Wapres," ucap dia. Ia menilai semangat lakon ini perlu ditiru dalam hal pembangunan kembali Astina setelah Baratayuda.
Lakon Pandowo Boyong berlatar usainya perang Baratayuda, di mana para Pandawa berhasil membasmi Duyudana dan kroninya. Kemudian, negara Astina yang hancur karena peperangan kembali dibangun oleh para keturunan Pandawa.
