TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia mendapat saran untuk membangun gedung dan sistem tidak hanya di Jakarta. Alasannya, kantor KPK yang terletak di Ibu Kota kurang potensial dalam menangani kasus-kasus korupsi yang tersebar di 33 provinsi di Tanah Air.
"KPK harus mulai membangun di wilayah lain di Indonesia," kata mantan komisioner KPK Hong Kong, Bertrand de Speville, dalam kuliah umum di Program Pasca Sarjana Universitas Paramadina, Rabu, 4 Juli 2012.
Pembangunan di wilayah lain, kata Bertrand, mungkin saja sulit jika hanya melihat waktu yang singkat. "Tapi tetap harus dimulai, hari ini. Sehingga beberapa tahun ke depan dampaknya sudah terasa," ujarnya.
Selain itu, jumlah sumber daya manusia di KPK juga masih belum memadai. "Dengan 700 karyawan untuk mengawasi sekitar 5,4 juta pegawai negeri dan 400 ribu polisi adalah angka yang tidak sebanding," ujarnya.
Menanggapi keadaan ini, mantan wakil pemimpin KPK, Erry Riyana, menjawab dengan sedikit berkelakar. "Bukan hanya masalah sumber daya manusianya, gedung untuk menampungnya saja tidak memadai," kata Erry yang pernah menjabat selama periode 2003-2007.
AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler lainnya:
KPK Bidik Mobil Mewah Anas Begini Cara Nachrowi Sindir Jokowi dan Alex
Mobil Anas Sudah Berpindah Tangan
Misteri Partikel Tuhan Segera Terjawab
Puluhan Karyawan Trans TV Ditawari PHK?
Banyak Warnet Masih Bisa Akses Konten Porno
Kata Tweeps Soal Cekcok @TrioMacan2000-@UmarSyadat
Terkait Kasus Buol, Hartati Murdaya Dicekal KPK
Gara-gara Olga, Acara Pesbukers Distop
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
6 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
6 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
12 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
15 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya