TEMPO.CO , Jakarta:—Bukan cuma soal proyek Hambalang, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga diberondong dengan pertanyaan seputar partainya. Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi bahkan menanyai Anas tentang muasal duit di kas partai.
"Saya jelaskan manajemen partai secara keseluruhan, termasuk pengelolaan keuangan partai, dari mana asalnya, bagaimana laporan pertanggungjawabannya, serta auditnya," kata Anas setelah diperiksa KPK kemarin.
Anas tak menjelaskan lebih terperinci sumber duit partai. Ia malah mengatakan penyelidik bertanya macam-macam soal Demokrat, dari struktur hingga tugas masing-masing pengurus. “Ketua umum, sekretaris jenderal, serta pengurus lainnya,” ujarnya.
Sebelum dipecat, Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin pernah melaporkan kondisi keuangan partai kepada Anas Urbaningrum pada 18 Mei 2011. Dalam laporannya, Nazaruddin, yang mengetahui lalu lintas keuangan Demokrat, menulis penerimaan partai pada periode 1 Juni 2010 hingga 15 Mei 2011 mencapai Rp 35,87 miliar.
Menurut Nazaruddin, saldo awal kas cuma Rp 1,54 miliar. Nazaruddin lantas menyumbang Rp 13,9 miliar. Ada juga setoran Mirwan Amir Rp 9,2 miliar, Edhie Baskoro Yudhoyono Rp 2,2 miliar, dan Anas Urbaningrum Rp 300 juta. Setelah Nazaruddin, Mirwan, yang ketika itu menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, merupakan penyumbang terbesar kedua.
Nazaruddin mengatakan sebagian besar duit itu berasal dari sumber-sumber gelap. Ia mencontohkan sumber sumbangannya. Menurut Nazaruddin, yang juga anggota Badan Anggaran, sumbangannya berasal dari upeti mengawal proyek dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011.
Nazaruddin juga menyebut sumbangan Mirwan tidak murni berasal dari kantong pribadi pengusaha itu. Menurut dia, dana yang masuk lewat Mirwan sebesar Rp 9,2 miliar itu adalah jatah Demokrat dari persetujuan pengadaan 15 pesawat terbang MA 60 dari Xi’an Aircraft, Cina, senilai US$ 220 juta untuk PT Merpati Nusantara di Badan Anggaran, Agustus dua tahun lalu.
Kepada Tempo beberapa waktu lalu, Mirwan membantah tuduhan tersebut. “Itu bohong. Dia itu yang justru mau jadi calonya.” Sejumlah petinggi Demokrat juga berulang kali membantah laporan keuangan versi Nazaruddin.
Nazaruddin juga pernah menyebut ada duit Hambalang yang masuk ke kas partai. Tapi ia menyatakan tak punya perinciannya. Yang jelas, menurut Nazaruddin, Anas kecipratan duit dari PT Adhi Karya, kontraktor proyek Hambalang, melalui Machfud Suroso—kolega bisnis Athiyyah Laila, istri Anas.
Menurut dia, dari Rp 100 miliar yang dikeluarkan Adhi Karya, sebanyak Rp 50 miliar mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 untuk membiayai pemenangan Anas. Ditanya soal ini, Anas menjawab, “Tidak ada itu. Itu cerita mati. Halusinasi.”
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Anas Sebut Aliran Duit Adhi Karya Cerita Mati
Tujuh Jam, Pemeriksaan Anas Belum Kelar
Demokrat Minta Pemeriksaan Anas Tidak Dipolitisasi
Mirwan Amir Bela Anas
Pilih ke KPK, Pasek dan Saan Bolos Rapat Komisi
Menteri Amir Syamsuddin Yakin Anas Tak Bersalah
Mengapa Anas Tak Serahkan KTP ke KPK?
Berita terkait
Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres
23 Desember 2023
Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBelum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN
30 Oktober 2023
Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap
10 September 2023
Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan
7 September 2023
Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaHadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum
31 Juli 2023
Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.
Baca SelengkapnyaProfil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaProfil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca Selengkapnya