Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan  

Reporter

Editor

Rabu, 27 Juni 2012 05:40 WIB

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta:-Direktur Eksekutif Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, menilai penundaan anggaran pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi oleh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat merupakan salah satu bentuk perlawanan balik para koruptor.

Menurut dia, para politikus di DPR ingin menunjukkan kekuatan mereka kepada KPK, yang gencar mengusut kasus korupsi orang-orang Senayan. "Ini jelas bentuk dari corruptor fights back," kata Oce kepada Tempo, Selasa 26 Juni 2012.

Komisi Hukum DPR belum juga menyetujui pengucuran anggaran pembangunan gedung KPK sebesar Rp 225,7 miliar. Padahal anggarannya sudah masuk alokasi 2012. Berbagai alasan penolakan dikemukakan oleh anggota Komisi. Misalnya, soal status KPK sebagai lembaga ad hoc dan urgensi pembangunan gedung. Gara-gara itu, muncul gerakan “sumbangan gedung KPK” untuk mendukung KPK.

Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Edhy Prabowo menyatakan fraksinya mendukung anggaran gedung KPK. Namun, menurut dia, KPK juga harus memperhatikan sisi efisiensi anggaran negara. "Saya dengar dari teman-teman, banyak gedung pemerintahan yang bisa digunakan KPK,” kata dia.

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani meminta KPK dan Komisi Hukum memperbaiki komunikasi dalam pembahasan anggaran. Puan berharap penggalangan sumbangan dana publik dihentikan karena bisa menimbulkan persepsi buruk masyarakat terhadap kinerja DPR.

"Sebaiknya ikut dulu prosedur yang ada. Kalau tidak bisa, baru dicari titik tengah," kata Puan. Menurut dia, PDIP di Komisi Hukum tak bermaksud menghalangi-halangi KPK memiliki gedung baru. Fraksi hanya meminta transparansi dan perincian dari KPK ihwal rencana itu.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan lembaganya berharap permohonan anggaran disetujui DPR. Apalagi, kata dia, pemerintah sudah menyetujui rencana KPK. Kementerian Pekerjaan Umum pun memberi rekomendasi atas gedung baru seluas 27 ribu meter persegi itu. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara juga menyarankan agar personel KPK ditambah dari 700-an orang menjadi 1.200 orang.

KPK, kata Bambang, sebenarnya juga sudah menjalankan saran DPR untuk menggunakan gedung pemerintah yang tak terpakai. Namun Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menyatakan tidak ada satu pun gedung yang bisa dimanfaatkan.

FEBRIYAN | IRA GUSLINA SUFA


Berita terkait
Kambing dan Kelapa Bisa Jadi Sumbangan Gedung KPK
Pendukung KPK : Kami Terhina Logika Berpikir DPR
DPR Tahan Anggaran Gedung KPK Dua Kali




Berita terkait

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

6 Agustus 2021

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

4 Mei 2019

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

Dia mengatakan tak pernah diperiksa oleh Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.

Baca Selengkapnya

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

18 Oktober 2018

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

ICW merilis data mengenai 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

18 Oktober 2018

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

ICW merilis data 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

17 Oktober 2018

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

ICW menyebut ada 19 pelanggaran kode etik di internal KPK para periode 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

25 Oktober 2017

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama di Polri, Dirdik KPK Aris Budiman tanpa cacat dan berintegritas.

Baca Selengkapnya

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

6 September 2017

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

Hasil telaah pengawas internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sudah berada di tangan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

3 September 2017

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

Nasir berpendapat bahwa laporan Aris Budiman terhadap Novel tidak akan menganggu hubungan antara kepolisian dengan KPK.

Baca Selengkapnya

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

3 September 2017

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kedatangan Aris Budiman ke rapat panitia khusus hak angket DPR RI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

3 September 2017

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

Laporan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman terhadap Novel Baswedan dinilai tidak tepat.

Baca Selengkapnya