Anas Urbaningrum (tengah) dan Edy Baskoro (kanan). ANTARA/Regina Safri
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, membantah partainya pecah. "Demokrat tetap solid dan kompak meski terus didera opini tidak sedap," kata Edhie Baskoro dalam siaran persnya, Selasa, 26 Juni 2012.
Ibas--sapaan Edhie Baskoro--membantah ada kader partai yang menjalankan politik adu domba. “Adu domba hanya ada di lapangan domba. Kader Demokrat dipastikan tetap solid dan kompak," kata dia.
Sebelumnya Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan ada pihak yang ingin mengadu domba dia dengan para deklarator dan pendiri Partai Demokrat. Menurut Anas, upaya mengadu domba itu akan gagal.
"Jangan diadu-adu. Saya jamin, bagi yang mengadu-adu, tidak akan berhasil," kata Anas, Jumat pekan lalu.
Menurut Edhie Baskoro, banyaknya kasus hukum yang menyeret elite partai tidak akan berpengaruh terhadap partai. Apalagi kasus itu belum dibuktikan secara hukum. Dia meminta masyarakat tidak mendiskreditkan partai sebelum proses hukum selesai.
"Partai Demokrat tidak ingin menjadi korban penggiringan isu dari pihak yang menginginkan partai hancur dan terpecah belah."
Demokrat, kata Ibas, tetap berkomitmen melaksanakan politik yang cerdas dan santun. Ia mengatakan jika ada kader yang terbukti terlibat melanggar hukum akan ditindak tegas. Namun tindakan itu tetap menunggu keputusan penegak hukum.
"Kami konsisten menginginkan penegak hukum segera menyelesaikan kasus hukum yang menyeret kader secara obyektif dan profesional, tanpa ada tekanan dari pihak mana pun agar semua jernih dan jelas."
Menurut Edhie Baskoro, kader partai harus terus bekerja mensukseskan program pemerintah dan berbuat yang terbaik untuk partai. Dia yakin masih banyak kader Partai Demokrat di eksekutif dan legislatif yang berkinerja baik.
"Saya juga melihat masih banyak kader Demokrat yang memegang komitmen menjalankan politik bersih, cerdas, dan santun,” ujar Edhie.
