TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang anggota Brigade Mobil Detasemen B Polisi Daerah Papua, Brigadir Satu Mujahidin, tertembak saat menjaga Pos Route Patrol Unit Freeport mile 42.
"Dia diserang masyarakat tidak dikenal dengan senjata laras pendek," kata juru bicara Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, saat ditemui di kantornya, Senin, 25 Juni 2012.
Saud menyatakan Briptu Mujahidin diserang saat hendak ke kamar kecil di belakang pos jaga. Saat itu sekitar pukul 14.42 waktu Indonesia bagian timur, beberapa orang tidak dikenal mendekati Briptu Mujahidin. "Mereka mencoba merampas senjata polisi, tapi Briptu Mujahidin berusaha bertahan," kata Saud.
Akibat usaha melindungi diri ini, salah satu orang tidak dikenal mengeluarkan senjata laras pendek dan menembak Briptu Mujahidin. Briptu Mujahidin berhasil menghindar dengan melompat ke sisi lain yang menyebabkan kakinya patah saat mendarat. "Dia tertembak di kaki dan patah," kata Saud.
Briptu Suprapto, polisi yang berjaga bersama Mujahidin, melakukan tembakan ke kelompok tidak dikenal tersebut setelah mendengar letusan senjata api.
Aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di kawasan pertambangan PT Freeport di Tembaga Pura Timika ini terjadi pada Sabtu, 23 Juni lalu. Kelompok ini langsung lari ke dalam hutan di sekitar lokasi pos di mile 42.
Briptu Mujahidin sendiri menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Tembaga Pura yang sebelumnya sempat dirawat di Klinik Kuala Kencana, Freeport.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya