Catatan Pinggir Goenawan Mohamad I-IX Diluncurkan

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juni 2012 22:47 WIB

Kepala Pemberitaan Korporat Tempo Toriq Hadad dan Goenawan Mohamad dalam acara "Mengenang Tragedi Pembredelan Pers di Indonesia" dan peluncuran buku "Catatan Pinggir 1-9" dan "Sharp Times" oleh Goenawan Mohamad yang berlangsung di Gedung Salihara, Jakarta (21/06). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati peristiwa pembredelan Majalah Tempo pada tahun 1994, Tempo meluncurkan sembilan jilid buku Catatan Pinggir karya Goenawan Mohamad, mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo. Goenawan berharap kumpulan artikel Catatan Pinggir jilid-jilid berikutnya bukan lagi dirinya.

"Terima kasih untuk Tempo sudah susah payah menerbitkan. Semoga yang jilid berikutnya, bukan saya lagi," kata Goenawan yang tampil santai dengan pakaian polo shirt hitam di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Juni 2012.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Bambang Harymurti mengatakan Catatan Pinggir adalah tulisan Goenawan pada salah satu rubrik di Majalah Tempo yang isinya kerap mengusik rasa nyaman. Menurutnya, tulisan-tulisan itu berisi pertanyaan dan pernyataan yang mengandung kebenaran tetapi membuat tidak nyaman. "Ini adalah inconvenience truth, atau kebenaran yang tidak nyaman, tapi kenyataan," kata Bambang.

Kekaguman pada tulisan Catatan Pinggir juga disampaikan Corporate Chief Editor PT Tempo Inti Media, Toriq Hadad. Menurut dia, tulisan sejak tahun 1976 itu tidak akan tertandingi. "Seperti memanjat tebing, setiap minggu ada target, dan minggu berikutnya selalu berusaha melampauinya," kata Toriq.

Torig berkisah salah satu pengalaman unik mengurus Catatan Pinggir. Suatu ketika Goenawan menulis Caping dari daerah di India. Karena laptopnya hilang, Goenawan mengirim setiap paragrafnya melalui 23 pesan singkat ke telepon genggam. "Judulnya Kotak Hitam, dan saya tidak bisa memprediksi isi setiap SMS berikutnya," kata Toriq yang saat itu menjabat Pemimpin Redaksi Majalah Tempo.

Peluncuran sembilan jilid Catatan Pinggir ini menjadi bagian dari acara Peringatan Peristiwa Pembredelan Pers Indonesia 21 Juni 1994-2012. Acara ini memperingati peristiwa pembredelan Majalah Tempo pada tahun 1994 bersama dua media lain, yaitu Editor dan Detik.

Sebagai peringatan, selama beberapa menit diputarkan film berisi peristiwa pembredelan Majalah Tempo dan demo berdarah usai pencabutan surat izin usaha penerbitan itu. Tempo juga mengundang tokoh yang disebut sebagai inspirator Goenawan, yaitu Marsillam Simanjuntak untuk memberikan pidato.

Selain peluncuran Caping sembilan jilid, Tempo juga meluncurkan sebuah buku berisi pilihan beberapa Caping dan tulisan lepas Goenawan. Kumpulan tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Jeniffer Lindsay.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terpopuler
KPK : Kitab Suci Saja Dikorupsi...

Beginilah Suasana Kerja di ATC Usai Sidak Dahlan

Dahlan Iskan Jadi Sopir Bupati Banyuwangi

Kronologis Penangkapan Pegawai Bea Cukai di Bandara Soetta

Wanita Ini 16 Tahun Hidup Tanpa Uang dan Bahagia

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

59 hari lalu

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

59 hari lalu

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

23 Februari 2024

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

23 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

22 Februari 2024

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

22 Februari 2024

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

21 Februari 2024

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.

Baca Selengkapnya