Indonesia Sesalkan Veto AS Atas Resolusi Soal Syekh Yassin
Reporter
Editor
Jumat, 26 Maret 2004 18:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia menyayangkan veto yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengutuk dengan keras pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap pemimpin spiritual Hamas Syekh Ahmad Yassin pada Minggu (21/3).(Kami) sangat menyayangkan kegagalan PBB dalam mengesahkan resolusi ini karena veto AS, tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegwa dalam acara jumpa pers di kantornya, Jumat (26/3) siang. Dengan kegagalan tersebut dia menilai DK PBB tidak mampu memikul tanggung jawab dalam rangka mengamankan perdamaian dan keamanan internasional.Dalam Sidang DK PBB di New York, Kamis (25/3) sore waktu setempat, AS melakukan veto terhadap isi resolusi yang menyatakan kecaman terhadap tindakan teror atas warga sipil, termasuk terbunuhnya Syekh Ahmad Yassin. Sesuai dengan peraturan PBB resolusi tersebut tidak bisa dikeluarkan.Lebih lanjut Marty menilai, AS tidak mampu melihat permasalah Palestina secara seimbang dikarenakan Washington memiliki kepentingan sendiri. Menanggapi perkembangan tersebut, negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan mengadakan pertemuan di Markas Besar PBB untuk memutuskan langkah lanjutan yang akan diambil.Syekh Ahmad Yassin bersama dua orang pengawal dan lima orang lainnya tewas akibat tiga buah rudal yang ditembakkan oleh helikopter Apache Israel. Rudal tersebut menghantam mobil yang ditumpangi Yassin dan mencederai 12 orang lainnya. Peristiwa telah menimbulkan kecaman keras dari para pemimpin Arab dan negara lainnya. Bahkan Pemimpin baru Hamas Abdel Aziz al-Rantissi mengumumkan perang secara terbuka terhadap Israel. Faisal - Tempo News Room)
Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS
2 September 2022
Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS
Del Mar Country Club telah memiliki sejarah panjang sebagai tempat berkumpulnya para tokoh bisnis, politik, militer, dan akademis yang berpengaruh di Amerika Serikat.