Penembak PNS di Jayapura Diduga Naik Ojek  

Reporter

Editor

Kamis, 7 Juni 2012 09:02 WIB

Ilustrasi. tribune.com.pk

TEMPO.CO, Jayapura - Penembak pegawai negeri sipil Perhubungan Kodam XVII/Cenderawasih, Arwan, 30 tahun, diduga dilakukan pria misterius yang menumpangi ojek.

Saksi mata Sertu Eko, juru bicara Kodam XVII/Cenderawasih, dalam keterangannya kepada kepolisian mengatakan, diduga pelaku adalah pria tak dikenal yang diantar oleh korban.

Kronologi peristiwa, menurut saksi Sertu Eko, bermula pada Rabu, 6 Juni 2012, sekitar pukul 21.15 WIT, saat korban dan saksi sedang parkir dan akan melakukan kegiatan sampingan mereka sebagai tukang ojek di dekat jalan kantor Wali Kota Jayapura. Tiba-tiba muncul seseorang dengan tinggi sekitar 170 sentimeter, berkulit gelap, tanpa kumis dan jenggot.

Pria misterius tersebut menawar ojek dan minta diantarkan ke daerah belakang kantor Wali Kota Jayapura. Korban selanjutnya memenuhi permintaan dan mengantar. Sekitar pukul 21.30 WIT, korban dengan menggunakan sepeda motor, dalam keadaan terluka di leher sebelah kiri tembus rahang kanan, melaju dan tiba di pos jaga Wicen untuk meminta pertolongan. Korban melaporkan bahwa dirinya tertembak.

Selanjutnya korban dilarikan ke Rumah Sakit Marthen Indey untuk mendapat perawatan. Dari hasil identifikasi sementara Reskrim Polda Papua, korban ditembak dengan pistol dari jarak kurang lebih satu meter. “Benar, namanya Arwan, lewatnya di jalan kantor Wali Kota, tiba-tiba ada yang menembak,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Ali Hamdan Bogra, Rabu malam.

TNI, kata Bogra, saat ini telah menurunkan sejumlah personel untuk membantu kepolisian mengamankan Kota Jayapura dari penembak misterius. “Tadi langsung kita kejar pelakunya, tapi tidak dapat. Belum diketahui pelaku menggunakan senjata apa dan apa motifnya. Ini memang meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya penembak misterius juga menembak seorang pelajar Sekolah Menengah Umum Kalam Kudus Jayapura, Gilberth Febrian Madika, Senin, 4 Juni 2012. Korban ditembak dalam perjalanan. Pada Selasa, 29 Mei 2012, seorang warga negara Jerman, Dietmer Pieper, 55 tahun, juga ditembak di Pantai Base G, Kota Jayapura.

JERRY OMONA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya