Meski Papua Labil, Kapolri Tidak Tambah Personel

Reporter

Editor

Kamis, 7 Juni 2012 08:12 WIB

Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Manado - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penambahan personel di Papua terkait dengan bentrokan yang terjadi di daerah tersebut.

Menurut Timur, saat ini Polri masih menyerahkan sepenuhnya tugas pengamanan di Papua kepada Kepolisian Daerah (Polda) Papua yang dianggap masih bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. "Saya kira semua masih bisa ditangani oleh Polda Papua, ya," kata Pradopo kepada Tempo di Manado, Rabu, 6 Juni 2012 malam.

Pradopo menyebutkan, penambahan yang dilakukan ke Papua hanyalah bersifat teknis, yakni ke permasalahan penguatan tenaga di laboratorium kepolisian dan beberapa sektor yang masih kurang di Papua. "Untuk personel dan langkah-langkah berikut, kan itu masih akan dikoordinasikan kembali," kata Pradopo.

Sekadar diinformasikan, saat ini kondisi di Papua masih terus mencekam. Bahkan juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan bahwa status papua saat ini masih labil. Menurut Julian, masih adanya kelompok yang mengacau dengan masih adanya rentetan penembakan merupakan bukti bahwa pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk mengendalikan dan mencegah hal tersebut kembali terjadi.

ISA ANSHAR JUSUF


Berita terkait
Istana: Keamanan Papua Labil
Istana Tolak Temuan Komnas HAM
Konflik Berlanjut, Seorang Warga Kwamki Tewas
Korban Penembakan Paniai Dibawa ke Jayapura
Polda Papua Usut Kasus Penembakan Paniai
4 Warga Paniai Tewas Ditembak Polisi

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya