TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) setuju jabatan wakil menteri segera dihapuskan. Penambahan wakil menteri dinilai telah menambah beban negara. "Alokasi anggaran wakil menteri setiap tahun bisa menghabiskan Rp 15 miliar," ujar koordinator advokasi dan investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, Selasa, 5 Juni 2012.
Uchok berharap Mahkamah Konstitusi yang akan membacakan putusan siang ini mengabulkan gugatan Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Adi Warman. Adi meminta MK mencabut Pasal 10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Pasal ini mengatur posisi jabatan wakil menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, pemborosan anggaran negara akibat posisi wamen dalam stuktur kementerian merupakan tindakan yang disengaja Presiden. Apalagi ada kecenderungan anggaran untuk wamen ini selalu meningkat setiap tahunnya. Misalnya pada Kementerian Luar Negeri anggaran untuk wamen pada 2011 hanya Rp 728 juta, dan pada 2012 meningkat menjadi Rp 753 juta. Bahkan untuk 2013, Kementerian Luar Negeri sudah mengusulkan anggaran wamen hingga Rp 1,41 miliar, dan meningkat menjadi Rp 1,49 miliar pada 2014.
Besarnya anggaran yang dialokasikan untuk wamen kata Uchok kontradiktif dengan tugasnya yang hanya bersifat koordinasi. Dengan 18 jumlah wamen yang ada Uchok mengatakan pada 2012 dan tahun berikutnya anggaran negara akan terkuras sia-sia.
Selain memboroskan anggaran, Fitra melihat jabatan wamen lebih bernuansa politis berupa bagi-bagi kekuasaan di antara orang Istana. "Anggaran yang terus meningkat akan membebani uang pajak rakyat saja."
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron
1 hari lalu
Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.
Baca SelengkapnyaSegini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti
2 hari lalu
Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.
Baca SelengkapnyaPUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya
3 hari lalu
Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Baca SelengkapnyaPendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?
4 hari lalu
Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.
Baca SelengkapnyaITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya
10 hari lalu
Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaDosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta
11 hari lalu
Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.
Baca SelengkapnyaKapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes
19 hari lalu
Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh
Baca SelengkapnyaPNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza
22 hari lalu
PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaGaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya
29 hari lalu
Gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2024 ketika masa awal pendidikan. Ada 2 golongan PNS, Prajurit TNI, dan anggota Polri yang tak terima. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran
30 hari lalu
Terpopuler: Masuknya PIK 2 dan BSD menjadi PSN diduga terkait Pilpres, diskon tarif tol Trans Sumatera saat mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya