Korban Luka Konflik Kwamki Lama 13 Orang  

Reporter

Editor

Sabtu, 2 Juni 2012 19:01 WIB

Kubu Mambruk dengan berbagai alat perang memasuki daerah hutan di Kwamki Lama, Papua, Minggu (10/1). Perang antar suku yang telah berlangsung beberapa hari ini, belum dapat diatasi oleh pihak keamanan. ANTARA/Lisad

TEMPO.CO, Timika - Sedikitnya 13 warga Kelurahan Harapan, Kwamki Lama, dilarikan ke rumah sakit karena terkena anak panah, Sabtu, 2 Juni 2012.

Menurut Etinus, warga Kampung Amole, jumlah warga kampungnya yang terkena anak panah sebanyak lima orang, sedangkan warga kampung Harapan yang terluka sebanyak delapan orang. "Semua luka kena panah," kata Etinus.

Kepolisian Resor Mimika berusaha membawa korban luka ke rumah sakit melewati jalan pintas karena perbatasan antar-kampung yang bersebelahan ini masih dipakai sebagai ajang baku panah.

Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Polisi Denny Edward Siregar, didampingi sejumlah tokoh adat berupaya menenangkan kelompok yang bertikai. "Saya minta warga tenang dan menyerahkan persoalan ini ke polisi. Kami membutuhkan waktu untuk memproses kematian warga yang meninggal dunia akibat lakalantas (kecelakaan lalu lintas)," kata Denny.

Sejumlah aparat kepolisian disiagakan di perbatasan kedua kampung untuk menghindari konflik terbuka antar-warga.

Konflik antar-warga ini dipicu kematian warga Kampung Harapan, Ronny Alomang, dalam sebuah kecelakaan pada 21 Mei 2012 lalu. Kematian ini memicu keluarga korban menghendaki penyelesaian adat.

Kematian Ronny sebenarnya sudah ditangani Polres Mimika, tapi batas waktu seminggu yang dikehendaki keluarga korban tidak dapat dipenuhi polisi.

Kedua kelompok warga beberapa hari lalu sudah mulai saling memanasi. Pada Sabtu siang, keduanya terlibat konflik terbuka.

Anggota DPRD Mimika yang juga panglima perang Kwamki Lama, Elminus Mom, meminta pemerintah daerah segera turun tangan.

“Jangan sampai konflik ini berkembang terus dan merugikan masyarakat,” kata Elminus.

Hingga Sabtu petang kedua kelompok warga masih saling berjaga. Sejumlah aparat kepolisian terus disiagakan di lokasi konflik.

TJAHJONO EP

Berita lain:
Warga Kwamki Lama Perang Panah

Setelah Inter Milan, Giliran Everton ke Indonesia

“Tere Beda dengan Angie”

Kaos A. J. McLean: Damn! I Love Indonesia

Tere di Mata Nurul Arifin

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya