Megawati: Saya Mencari Pasangan yang Tidak Menghujat Saya

Reporter

Editor

Senin, 15 Maret 2004 17:49 WIB

TEMPO Interaktif, Bandar Lampung: Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputeri, mengatakan saat ini sedang mencari pendamping untuk menjadi wakil presiden, yang tidak menjelek-jelekkan dirinya. Pendamping itu adalah orang yang selama ini serius membantu dan baik padanya. "Kelak saya harus bersanding dengan orang dari partai lain. Siapa yang akan saya pilih, ya jelas, bukan orang yang sering menjelek-jelekkan saya," kata Mega dihadapan massa dan simpatisan PDIP di lapangan stadion Tejosari, Metro, Lampung, Senin (15/3). Mega berulangkali meminta kepada massa yang hadir untuk memberi penilaian, siapa tokoh yang tepat sebagai pendampingnya. "Silakan Anda lihat di televisi. Siapa sih yang bagus mendampingi ibu," katanya.Menurut Mega, mencari pendamping itu sangat sulit. Pasalnya, belakangan ini banyak tokoh partai-partai yang menghujat dan menjelek-jelekkannya. "Mereka menghujat pemerintahan yang ada," ujarnya. Ketua umum PDIP juga meminta agar massanya tidak meniru-niru partai lain. Kader PDIP juga harus punya disiplin tinggi, tidak melakukan kekerasan dan mudah diprovokasi. "PDIP harus punya karakter sendiri. Kita punya roh kerakyatan, yang tidak dimiliki partai lain," cetusnya.Megawati yang tampil sebagai juru kampanye tunggal, berulang-ulang menghimbau agar massa yang hadir mencoblos partai no 18. "Kalau Anda ingin berjuang bersama saya, mari kita bangun negara ini. Perjuangan PDIP tidak akan pernah berhenti untuk terus mensejahterakan rakyat. Karena itu, pilih moncong putih," pekik Mega.Dia juga minta agar perolehan kursi PDIP Lampung di DPR RI, ditingkatkan. Bila pada pemilu 1999, hanya mendapat enam kursi dari 15 yang diperebutkan, sekarang paling tidak PDIP meraih delapan kursi dari 17 yang bakal diperebutkan.Kampanye perdana Mega di Lampung, diwarnai dengan sejumlah pelanggaran. Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Lampung, mencatat setidaknya ada tujuh pelanggaran yang dilakukan, antara lain sejumlah satuan tugas partai yang menggunakan atribut militer (sangkur), memasang atribut parpol di jalan-jalan protokol, banyak pejabat yang hadir dalam kampanye, dan melibatkan anak kecil. Selain itu, ada juga beberapa pelanggaran peraturan lalu lintas. "Kami sangat menyayangkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan PDIP. Pelanggaran ini akan kami laporkan ke komisi pemilihan umum (KPU) Lampung," kata Firman Seponada, wakil ketua Panwaslu Lampung, yang ikut turun saat kampanye.Adapun para pejabat yang hadir dalam kampanye PDIP adalah Bupati Lampung Bahusin, Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur, Andi Ahmad dan Syamsi Ahmad, Bupati Tulang Bawang AA Sfofandi dan Bupati Lampung Barat Muclis Basri.Sedangkan massa yang hadir, selain dari daerah-daerah yang masuk kawasan daerah pemilihan II, PDIP juga mengerahkan massa dari Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Seharusnya kampanye PDIP berakhir pukul 11.30 WIB, tapi molor hingga pukul 12.40 WIB.Rencananya, Mega akan kembali berkampanye di Lampung tanggal 21 Maret 2004, di lapangan pusat kegiatan olah raga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung. Berikutnya, pada 1 April 2004, Mega akan menemui massanya di kabupaten Tanggamus. Fadilasari - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

37 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

57 hari lalu

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

57 hari lalu

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

59 hari lalu

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya