Menteri Kehutanan Sowan, 'Dara' Mengaum  

Reporter

Editor

Minggu, 27 Mei 2012 03:04 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyaksikan aksi teaterikal oleh aktivis greenpeace di Gedung Kementerian Kehutanan, Jakarta, (18/4). TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO , Bengkulu: "Dara" Harimau Sumatera yang hampir empat bulan dirawat tim kesehatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu mengaum ketakutan saat Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengunjunginya Sabtu, 26 Mei 2012. Tidak pelak semua yang ada di sana pun ketakutan mendengar lengkingannya.

Melihat kondisi kandang hewan yang dilindungi itu terlalu kecil dan tidak ada ruang gerak, Zulkifli merekomendasikan agar "dara" dirawat di Taman Safari. Karena, menurutnya, kandang berukuran 1x2 meter tersebut sangat tidak representatif. "Di Taman Safari ada Rumah Sakit yang layak, jika di sini kandangnya terlalu kecil," kata Zulkifli.

Kepala BKSDA Bengkulu Amon Zamora menyambut baik rencana Menteri Kehutanan, karena pihaknya belum memiliki holding facility atau fasilitas pasca penyelamatan yang memadai untuk hewan-hewan dilindungi itu.

"Apalagi konflik satwa liar salah satunya Harimau di Bengkulu cukup tinggi. Tahun ini saja kita telah menangani dua kasus. Satu harimau yang ditemukan dalam keadaan tewas dan satu lagi "dara" yang dalam kondisi luka berat," ujar Amon.

Dokter hewan BKSDA Bengkulu Erni Suyanti mengatakan "Dara" sendiri ditemukan Polisi Hutan di HPT Air Rami Kabupaten Muko-muko dalam keadaan terluka kena jerat di kedua kakinya. Karena proses penyelamatan yang sulit mengingat lokasi hanya mampu ditempuh berjalan kaki selama dua hari, dua jari kaki bagian depan Harimau tersebut terpaksa diamputasi karena membusuk.

Menurut Erni, kondisi "Dara" telah berangsur membaik, berat tubuhnya pun telah normal padahal sebelumnya sangat kurus. "Jika terlambat sedikit saja, ia tidak dapat diselamatkan lagi. Jika bukan dibunuh warga, bisa tewas karena dehidrasi dan pembusukan dilukanya," terang dokter yang akrab dipanggil Yanti tersebut.

Untuk perawatan, "Dara" diberikan obat antibiotik baik melalui injeksi, oral maupun disemprotkan langsung ke luka. Serta pemberian analgesik untuk menghilangkan rasa sakit dan suplemen untuk mempercepat pertumbuhan jaringan.

Yanti mengatakan "Dara" tidak dapat kembali ke habitatnya, meski jiwa pemburunya masih ada. Dara langsung mengaum jika melihat orang. Namun ia diperkirakan sulit bertahan hidup di hutan liar karena kehilangan dua jari kaki bagian depan.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya