TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, mempertanyakan kebijakan Menteri Keuangan Agus Martowadodjo untuk menaikkan "kelas" perjalanan dinas anggota DPR. Padahal perjalanan dinas itu sebelumnya dianggap sebagai pemborosan.
"Kami mengusahakan menurunkan (biaya perjalanan), yang jadi masalah 'kelas' perjalanan dinas itu dinaikkan oleh Menteri Keuangan," ujarnya di gedung parlemen Senayan Jakarta, Senin 14 Mei 2012.
Menurut Marzuki kenaikan "kelas" pada perjalanan dinas ini selain memboroskan anggaran juga bisa membuka ruang penyalahgunaan. "Diberi dananya untuk first class, tapi nanti yang dibeli tiket apa kan belum tentu," katanya.
Ia pun mengaku telah mengirimkan surat secara langsung perihal perjalanan dinas ini ke Menteri Agus. "Sekitar sebulan atau dua bulan lalu sudah saya surati. Tapi tanggapannya lambat, masih dipelajari," ujarnya. "Janganlah usaha kita (menurunkan biaya perjalanan) sirna karena itu."
Sebelumnya koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi mengatakan anggaran perjalanan dinas dan kunjungan untuk tahun 2012 bagi anggota komisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencapai Rp 1,4 triliun. Uchok mengatakan anggaran perjalanan tersebut terlalu besar dan perlu dipangkas.
Total anggaran sebesar Rp 1,4 triliun tersebut dikutip oleh FITRA dari surat Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 2011 tentang pemerincian anggaran belanja negara pemerintah pusat tahun 2012.
Pemerinciannya, Rp 24 miliar untuk kunjungan kerja ke luar negeri, Rp 99 miliar kunjungan dalam negeri, Rp 539 miliar uang reses bagi komisi, Rp 546,7 miliar uang sosialisasi empat pilar kebangsaan, dan Rp 29 miliar untuk kunjungan kerja dalam negeri untuk kasus-kasus spesifik.
ANANDA PUTRI
Berita terkait
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri
16 Agustus 2019
Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDjarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat
3 Oktober 2017
Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaFraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan
30 Agustus 2017
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.
Baca SelengkapnyaBURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya
30 Agustus 2017
BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaDPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018
30 Agustus 2017
DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.
Baca SelengkapnyaKritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia
25 April 2017
Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.
Baca SelengkapnyaLegislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi
1 Maret 2017
"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR
8 November 2016
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya
28 Juni 2016
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka
14 April 2016
Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.
Baca Selengkapnya