Kasus Sukhoi, DPR Evaluasi Pengaturan Lalu Lintas Udara  

Reporter

Editor

Senin, 14 Mei 2012 11:59 WIB

Sukhoi Superjet-100 di Bandara Halim Perdanakusumah. fotografersha.livejournal.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penerbangan di Tanah Air. Salah satunya mengenai ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. "Ini perlu karena padatnya lalu lintas udara kita. Lebih dari seribu penerbangan yang melintas setiap hari," ujar Anggota Komisi Perhubungan, Marwan Ja'far, saat dihubungi pada Senin, 14 Mei 2012.

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini, padatnya lalu lintas udara harus ditangani dengan profesional. Juga harus ditunjang dengan fasilitas yang canggih dan berteknologi tinggi. Pengatur lalu lintas udara pun, kata dia, harus melaksanakan tugas dengan baik dan tidak asal-asalan.

Rencananya, kata Marwan, Komisi Perhubungan segera menggelar rapat kerja dengan institusi terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi. Dalam rapat itu akan dibahas beberapa hal substansial yang harus diperbaiki untuk meningkatkan keselamatan transportasi udara. "Akan kami cari bersama jalan keluarnya agar kualitas prasarana penunjang lalu lintas penerbangan membaik."

Mengenai tugas pemanduan yang dilakukan Air Traffic Control (ATC) di Bandara Soekarno-Hatta, Marwan meminta masyarakat tidak berspekulasi. Menurut dia, sejauh ini ATC telah melaksanakan tugasnya dalam memandu pesawat Sukhoi Superjet 100 yang nahas Rabu lalu. Perihal ada kesalahan komunikasi atau tidak baru akan terungkap setelah data dari kotak hitam penerbangan pesawat Rusia itu dibuka. "Kita tidak boleh berspekulasi dan berbaik sangka saja bahwa komunikasi telah dilakukan dengan baik."

Meski begitu dia mengakui padatnya penerbangan harus menjadi catatan serius bagi ATC dalam memandu penerbangan di langit Indonesia. "Kami akan segera lakukan evaluasi menyeluruh."

Saat Sukhoi Superjet 100 mengudara, Rabu, 9 Mei 2012 lalu, petugas ATC di Bandara Udara Soekarno-Hatta ternyata tengah sibuk. Ia mengatur 12 penerbangan lain pada saat yang sama. “Ini jumlah yang cukup tinggi buat seorang petugas,” kata Presiden Indonesia Air Traffic Controllers Association, I Gusti Ketut Susila, kepada Tempo, Jumat, 11 Mei 2012 lalu.

Susila menyatakan lalu lintas udara semakin padat, sementara jumlah petugas terlalu sedikit. Idealnya, seorang petugas melayani lima pesawat pada saat yang sama. Tugas pengatur lalu lintas udara tak hanya memandu pendaratan dan lepas landas.

Menurut Susila, petugas juga mengawal perjalanan pesawat melalui radar hingga masuk wilayah pengatur yang lain. Termasuk menjaga jarak antarpesawat atau memperingatkan jika ada obyek pengganggu penerbangan. Lengah sedikit, bahaya mengincar. Beban petugas meningkat terutama jika semua pilot minta didahulukan mendarat. (Baca: Di Hari Sukhoi Nahas, Petugas ATC Layani 12 Pesawat)

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait
Kasus Sukhoi, Angkasa Pura Siap Bahas ATC
Pemisahan ATC Terganjal Kepentingan Sektoral
Harusnya Pengelolaan ATC Terpisah Sejak 2010
Sukhoi Menabrak Setelah Menembus Kumulonimbus
Keluarga Baru Bisa Terima Jenazah Korban Sukhoi Usai Identifikasi
Sukhoi Superjet Sempat Memutari Gunung Salak
ATC Membantah Terbang di Indonesia Seperti Neraka

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

21 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

52 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

57 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya