Angelina Sondahk saat memasuki ruang Pengadilan Tipikor, Jakarta, (15/2). Angelina akan menjadi saksi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazarudin terkait kasus korupsi Wisma Atlet. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta -- Sudah dua minggu Angelina Sondakh, politikus Partai Demokrat yang jadi tersangka perkara korupsi Wisma Atlet di Palembang, meringkuk di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Selama itu pula Angie, panggilan Angelina, mengumpet diri dalam selnya. Dia emoh bersosialisasi dengan petugas rumah tahanan atau tetangga kamarnya, Mindo Rosalina Manulang. (baca: Angie Jadi Tetangga Sel Rosa)
"Di luar waktu menerima kunjungan tamu, Angelina lebih banyak mengurung diri di kamar," kata penjaga tahanan kepada Tempo, Rabu, 2 Mei 2012.
Penyidik KPK menahan Angelina sejak Jumat, 28 April 2012. Dalam kasus Wisma Atlet, Angie terindikasi meminta duit ke Rosa sebanyak Rp 5 miliar. Bukti itu muncul dalam kesaksian Rosa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan percakapan keduanya melalui BlackBerry Messenger. Tapi Angelina Sondak kerap membantahnya. Dia mengklaim belum memiliki BlackBerry pada 2009, tahun ketika percakapan itu terjadi.
Ruang tahanan KPK memiliki lima bilik. Namun hanya dua yang diisi, oleh Angie dan Rosa. Dua sel lain masih direnovasi dan satu lagi kosong, siap huni. Sama seperti kamar Rosa, sel Angelina luasnya 2 x 3 meter. Isinya hanya ada dipan seluas 0,9 x 1,8 meter, lemari, dan exhaustfan. "Tidak seperti Rosa, dia (Angie) jarang mengobrol atau menonton televisi," kata si penjaga. (baca: Sel Angie tanpa AC, Toilet pun 'Nyampur')
Cerita petugas itu diamini juru bicara bicara Komisi, Johan Budi S.P. Di samping menerima kunjungan keluarga, pengacara, dan koleganya, Angie memilih berdiam diri dalam selnya. "Kadang-kadang dia mengaji," ujar Johan. (Baca: Angie Siapkan Mukena dan Tasbih di Tahanan)
Petugas sidik KPK meresmikan status tersangka Angie pada 3 Februari 2012. Namun penahanannya baru dilakukan dua bulan setelahnya, usai pemeriksaan pertama di KPK. Begitu masuk kurungan, pengacara Angelina langsung menawarkan kliennya sebagai justice collaborator atau saksi pembongkar kasus dengan imbalan hukuman diringankan.
