Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih melakukan sidak untuk memantau secara langsung pasien-pasien pengguna kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), di Jakarta, (25/10/2010). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kesehatan nonaktif, mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu siang 2 Mei 2012 pukul 11.41 di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru.
Perempuan kelahiran 1 Februari 1955 ini mempunyai prestasi yang cukup moncer. Ia menyandang tiga gelar pendidikan. Sarjana kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, lalu gelar magister dan doktor dari Harvard School of Public Health.
Sebelum diangkat menjadi Menkes ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi serta Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes.
Endang menderita kanker paru-paru yang terindikasi sejak 2010 lalu. Ia baru mengetahui mengidap penyakit kanker paru-paru saat melakukan pemeriksaan rutin pejabat negara pada 22 Oktober 2010. Pada Oktober hingga November 2010, Endang berobat ke RSPAD Gatot Subroto dan RS Gading Pluit. Ia juga sempat berobat ke Guangzhou, Cina.
Lantaran kondisi kesehatannya itulah ia mengajukan surat pengunduran diri dari kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pada 26 April 2012.
