Balai Yasa Bakal Jadi Bengkel Lokomotif Terbesar  

Reporter

Editor

Senin, 30 April 2012 15:42 WIB

Teknisi memperbaiki lokomotif di Balai Yasa, Yogyakarta, Jawa Tengah. Perbaikan dan perawatan lokomotif rutin dilakukan setiap masing-masing lokomotif setelah menempuh 360 kilometer. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Yasa Yogyakarta bakal dipoles menjadi tempat perakitan lokomotif untuk sarana perkeretaapian terbesar di Asia Tenggara. Target ini akan dicapai pengelola Balai Yasa dengan General Electric, produsen lokomotif terkemuka asal Amerika. Balai Yasa merupakan tempat perawatan sarana perkeretaapian dan bengkel lokomotif.

"Saat ini kami menerima vomule 96 lokomotif dan 7 train set untuk diperbaiki," kata John Roberto, Executive Vice President Balai Yasa, Senin, 30 April 2012.

Rencananya, Balai Yasa akan dijadikan Center of Exelent GE negara-negara Asean, yaitu sebagai pusat perawatan traction motor dan perakitan lokomotif AC-AC (jenis propulsi) di Asia Tenggara.

Menurut John, tujuh trainset itu adalah 4 unit KRDE (kereta rel diesel elektrik dan 3 KRDI (kereta rel diesel Indonesia). Dalam satu bulan, kata dia, pihaknya menerima 10 lokonotif yang rusak untuk diperbaiki. Dalam satu tahun, hitungan kerjanya selama 10 bulan. Pada saat musim libur Lebaran, rata-rata lokomotif sudah tidak ada yang masih berada di Balai Yasa karena semuanya difungsikan.

Ia menambahkan, pada 2013-2014 pihaknya akan melayani 100 lokomotif buatan GE. Hingga April ini, pihaknya telah menyelesaikan sebanyak 39 lokomotif yang membutuhkan "overhole".

Menurut Andy Nahil Gultom, Head of Government Relation General Electric Transportation, banyak yang belum tahu bahwa Balai Yasa merupakan tempat memelihara lokomotif terbesar di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, pihaknya juga melihat proses pekerjaan di Balai Yasa dan akan meningkatkan kualitas sesuai standar GE. "Harus ada transfer knowledge, juga softskill, sehingga Balai Yasa sesuai dengan standar GE," kata dia.

Balai Yasa didirikan di atas lahan 12,88 hektar dengan luas bangunan 4,37 hektar. Pendirinya adalah perusahaan swasta Nederland Indische Spoorweg Maatschapij (NIS) pada 1914. Bengkel pertamanya bernama Centraal Werkplaats memiliki tugas pokok melaksanakan overhoul lokomotif, gerbong, dan kereta.

Pada 1942, Centraal Werkplaats diambil alih oleh pemerintah Jepang dan perusahaan perkeretaapian swasta itu berubah menjadi perusahaan kereta api pemerintah. Pada 28 September 1945, perkeretaapian diambil alih oleh pemerintahan Indonesia. Lalu namanya berubah menjadi Balai Karya."Pada 1959 namanya berubah menjadi Balai Yasa," kata John.

Tugas pokok Balai Yasa kemudian berkembang tidak hanya merlaksanakan overhoul lokomotif, tetapi juga fokus pada generator set serta pengembangan servis untuk kereta api rel diesel (KRD).


MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

13 jam lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

2 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

4 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

4 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

5 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

5 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya