Angelina Sondakh saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet dengan terdakwa M. Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, (15/2). ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Teuku Nasrullah membantah, kliennya, Angelina Sondakh meminta dibawa ke Rumah Sakit Khusus untuk diopname dan menjalani pengobatan penyakit Sinusitisnya yang sedang kambuh. Menurut Nasrullah, Angie hanya butuh diperiksa dokter pribadi yang biasa dan sudah tahu riwayat kesehatan dari penyakitnya.
"Enggak ada itu minta dirawat di Rumah Sakit. Dia hanya butuh obat yang biasa dia pakai,” kata Nasrullah saat dihubungi Tempo Minggu, 29 April 2012.
Menurut Nasrullah, penyakit sinusitis Angie kambuh. Sabtu 28 April 2012 malam, Angie sebenarnya hendak dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Akan tetapi kliennya menolak dan berkukuh ingin diperiksa dan diberi obat dokter pribadinya.“Angie takut muncul berita plesetan yang negatif bahwa ketika jadi tersangka dia sakit,” katanya.
Saat kambuh, tidak ada dokter Komisi Pemberantasan Korupsi yang sedang bertugas. KPK akhirnya mengirimkan mengirimkan dokter dari Rumah Sakit Abdi Waluyo untuk memeriksa dan memberikan obat pada Angie.
Akan tetapi, menurut dia, Angie tidak merasa cocok dengan pemeriksaan dan obat yang diberikan dokter dari Abdi Waluyo tersebut. “Memang diberikan obat semprot seperti yang biasa Angie pakai, tetapi tetap tidak cocok dan tidak sesuai,” katanya.
Pemeriksaan dan perawatan dokter KPK dan dokter Abdi Waluyo, menurut Nasrullah belum cukup memulihkan kesehatan dari mantan Putri Indonesia ini. Angie rencananya akan tetap mengajukan permohonan untuk mendatangkan dokter pribadi hari Senin, ketika Pimpinan KPK bertugas.“Dia berharap setelah Pimpinan KPK masuk, bisa menyampaikan keluhannya ini,” kata Nasrullah.
