Pemerintah Dituding Tak Serius Usut Kecurangan UN

Reporter

Editor

Kamis, 26 April 2012 19:53 WIB

Sejumlah siswa SMP mengisi lembar jawaban Ujian Nasional di SMPN 6 Makassar, Senin (23/4). TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta-Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tak serius menanggapi laporan masyarakat soal kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Jika kementerian serius sedikit saja, pasti dapat bukti terjadinya kecurangan,” kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri di kantornya, Kamis 26 April 2012 siang.

Febri mengatakan posko yang dibentuk pemerintah untuk menampung laporan masyarakat terkait kecurangan pelaksanaan UN juga tidak dimanfaatkan dengan optimal. “Posko tidak begitu serius menanggapi laporan,” katanya. Menurut Febri ada masalah dalam cara kementerian menangani laporan kecurangan. “Posko bukan mengungkap kecurangan, tapi menutupi,” katanya sambil mencontohkan kasus peredaran kunci jawaban soal UN.

Menurut Febri, peredaran kunci jawaban tersebut sifatnya sudah masif serta terstruktur. ICW bahkan menguji coba salah satu kunci jawaban pelajaran Matematika yang beredar di siswa SMP di daerah Jakarta. Setelah dicocokkan dengan soal, kata Febri, sekitar 30-35 dari total 40 soal terjawab dengan benar.

Laporan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebut peredaran kunci jawaban terjadi di berbagai tempat, antara lain Sumatera Utara, Jambi, Tangerang, Depok, dan Palembang. “Di Palembang dan Depok bahkan Kepala Sekolah yang memberi kunci jawaban,” kata Sekretaris Jendral FSGI Retno Listyarti di kantor ICW.

Di Depok, kata Retno, ada satu sekolah yang menjadi tuan rumah UN bagi beberapa SMP yang muridnya sedikit. FSGI mendapat laporan bahwa di sekolah tersebut siswa, pengawas, hingga kepala sekolah bekerja sama berbagi kunci jawaban ujian.

Hari pertama ketika waktu ujian hampir habis, ada panitia yang dilaporkan berkeliling kelas mengedarkan kunci jawaban. “Pengawasnya pura-pura tidak tahu dengan mengobrol di luar,” katanya. Hari kedua giliran kepala sekolah yang berkeliling mengedarkan kunci jawaban. Hari ketiga, sebelum siswa masuk kelas, semuanya diminta berbaris menyalami kepala sekolah. “Salamnya bukan salam biasa, tapi salam tempel sambil membagikan kunci jawaban,” katanya.

Retno mengatakan tanggapan kementerian atas temuan-temuan FSGI jarang positif. “Selalu ditanya, mana buktinya? Ada tidak orangnya yang melakukan?” katanya. Padahal, kata Retno, pelapor-pelapor kecurangan seharusnya dilindungi. “Kami tidak akan buka siapa pelapornya,” ujar dia. Retno balik mengkritik kementerian karena tidak menyiapkan sistem pelindung bagi whistleblower kecurangan UN.

Inspektur Jendral Kemendikbud mengatakan sekitar 292 aduan kecurangan dan kebocoran UN yang diterima kementerian, tak ada satupun yang terbukti benar. Tapi ia mengaku ia belum pernah mengujicoba kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa sebelum ujian dilaksanakan. “Saya tidak pegang kunci jawaban. Tidak bisa kami tahu tingkat kebenarannya,” katanya.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya