Setiap Bulan, Kerugian Akibat Flu Burung Lebih Rp 500 Miliar

Reporter

Editor

Selasa, 24 Februari 2004 22:29 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Dalam sebulan, kerugian peternak Indonesia akibat wabah flu burung (avian influenza) mencapai lebih dari setengah triliun rupiah. Angka itu dihitung berdasar jumlah produksi ayam per bulan sebesar 88 juta ekor dikalikan angka kerugian yang ditanggung peternak yang rata-rata mencapai Rp 6 ribu per ekor. Herry Darmawan, Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional, mengungkapkan hal itu kepada Tempo News Room, usai berbicara dalam seminar nasional bertajuk "Avian Influenza dalam Perspektif Zooteknis, Ketahanan Pangan/Kesmavet, dan Sosial Ekonomi", di Bandung, Selasa (24/2) sore.Perhitungannya, menurut Herry, setiap ayam dengan berat rata-rata 1,5 kilogram hanya laku di pasaran dengan harga Rp 2.800/kilogram. Sementara, modal yang dikeluarkan peternak mencapai Rp 6.800/kilogram. Itu berarti, kerugian setiap ekornya mencapai Rp 6 ribu.Kerugian masih terus membayangi peternak karena saat ini banyak ayam yang tertahan di kandang dengan berat rata-rata dua kilogram. Ayam-ayam itu tidak keluar kandang bukan karena peternak menahan dagangannya agar harganya naik. "Tapi, karena tidak ada yang mau membeli," ujar Herrry.Selain pedagang ayam, kerugian juga dialami oleh peternak yang menjual bibit ayam. Saat ini, harga jual di pasaran hanya Rp 300/ekor. Sementara, pada akhir Januari lalu, harganya masih bagus, yakni Rp 2.800-3.000/ekor. Menurut Herry, harga Rp 300/ekor merupakan harga paling rendah selama 10 tahun terakhir. "Jika suasananya terus begini, usaha peternak dan pembibitan ayam nasional akan mati," katanya.Ditanya tentang efektivitas kampanye makan ayam bersama yang dilakukan di berbagai tempat beberapa waktu lalu, secara terbuka, Herry menyatakan langkah itu belum kelihatan hasilnya. Minat masyarakat untuk menyerap daging ayam masih terlihat lesu. Salah satu alasannya, kampanye tersebut kurang terekspos di media massa. Hal itu sangat berbeda dibanding dengan berita tentang penyebaran flu burung yang terkesan di-blow up.Herry khawatir, ada pihak-pihak tertentu yang menangguk untung di balik pemberitaan yang terlalu ramai itu. Pihak itu, tak lain, adalah para importir daging ayam. Mereka bisa bebas memasukkan daging ayam ke Indonesia jika peternak nasional bangkrut usahanya akibat pemberitaan flu burung. "Jangan-jangan, ini tindakan balas dendam para importir ayam, yang dulu sempat kita tolak saat mereka mau memasukkan paha ayam dari AS," kata Herry. Dwi Wiyana/Basilisa - Tempo News Room

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

8 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

24 Februari 2024

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

23 Februari 2024

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.

Baca Selengkapnya

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

29 Desember 2023

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

1 Desember 2023

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.

Baca Selengkapnya

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

29 November 2023

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

23 November 2023

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.

Baca Selengkapnya

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

5 November 2023

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

22 September 2023

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.

Baca Selengkapnya

Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

21 September 2023

Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

Penutupan kota ini sebagai respons terhadap perilaku influencer yang tidak sopan saat membuat konten musim gugur.

Baca Selengkapnya