TEMPO.CO, Denpasar - Pasangan calon PDIP, Putu Agus Suradnyana-I Nyoman Sutjidra (PAS-Sutjidra), berhasil unggul hingga 52,97 persen pada Pemilukada Buleleng yang berlangsung hari ini, Ahad, 22 April 2012.
Data itu merupakan hasil penghitungan cepat atau quick count yang dilakukan Jaringan Suara Indonesia (JSI). "Data diambil dari 260 TPS dari 1.181 TPS," kata Eka Kusumayadi, Direktur Riset JSI.
Menurut Manager Strategic Campaign JSI Heru Jito, hasil itu sesuai dengan survei sebelumnya. "Survei pesanan PDIP diminta pada 8-11 April lalu," ujarnya. Saat itu pasangan PDIP sudah dominan dengan 48 persen, Gede Ariadi-I Wayan Artha (GERIA) didukung oleh Golkar 18 persen, Tutik Kusuma Wardani-I Komang Nova Sewi Putra (TUTIK-NOVA) 16 persen, dan I Wayan Gede Wenten Suparlan-Ida Bagus Djodi (WIDHI) 0,0 persen.
Adapun hasil quick count menunjukkan Gede Ariadi-I Wayan Artha (GERIA), yang didukung oleh Golkar, berada di urutan kedua meraih 24,43 persen. Pasangan Tutik Kusuma Wardani-I Komang Nova Sewi Putra (TUTIK-NOVA) 21,75 persen dan pasangan I Wayan Gede Wenten Suparlan-Ida Bagus Djodi (WIDHI), yang didukung Hanura dan Gerindra, 0,84 persen.
Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati ini, jumlah pemilih mencapai 553.163 dengan 1.181 TPS. Dari data JSI, jumlah golput mencapai 37,12 persen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi: karena bekerja 50 persen, 16 persen tidak terdfatar, tidak ada calon 5,6 persen, dan calon kurang menarik.
Kemenangan calon PDIP, menurut JSI, karena kandidat berhasil menerapkan kampanye modern dengan pendekatan door to door, yakni dengan data riil yang kuat di lapangan. "Jaringan bukan hanya mengandalkan partai, tapi juga relawan yang dekat dengan sasaran pemilih," kata Heru.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca SelengkapnyaJenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan
6 Januari 2018
Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.
Baca SelengkapnyaPengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal
6 Januari 2018
Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018
6 Januari 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaEmpat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung
5 Januari 2018
Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.
Baca SelengkapnyaPilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat
4 Januari 2018
BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.
Baca SelengkapnyaGerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
27 Desember 2017
Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
26 Desember 2017
Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
17 Desember 2017
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora
22 November 2017
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Baca Selengkapnya