TEMPO.CO, Semarang - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa kekurangan personel dalam penanganan dan pemberantasan kasus-kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan personel KPK hanya 700 orang, sementara kasus korupsi yang terjadi justru semakin marak di seluruh wilayah Indonesia.
“KPK cuma punya 700 orang. Bagaimana 700 orang bisa meng-cover se-Indonesia yang penduduknya lebih dari 200 juta,” kata Bambang di Semarang, Sabtu, 21 April 2012.
Menurut dia, untuk memberantas kasus korupsi, penegak hukum harus menjalin kerja sama yang intensif dengan kepolisian yang personelnya berjumlah lebih dari 400 ribu orang. “Teman-teman kepolisian punya 420 ribu orang, punya 33 polda. Kalau bisa sinergi, kita sama-sama bisa menanggulangi korupsi,” katanya.
Bambang mencontohkan KPK dan kepolisian bisa bekerja sama dalam pemberantasan korupsi daerah. “Jika polisi butuh izin presiden untuk memeriksa kepala daerah, tapi KPK tidak,” kata dia.
Bambang Widjajanto menambahkan para pelaku kejahatan korupsi saat ini semakin terkonsolidasi. Modus korupsi pun dilakukan tak hanya manual, tapi sudah menggunakan cara-cara pemanfaatan teknologi, seperti kejahatan forensik dan permainan saham. Bambang menyatakan KPK saat ini sudah lebih maju karena memiliki sistem komputer forensik.
ROFIUDIN
Berita terkait
Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum
10 jam lalu
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi
12 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa
14 jam lalu
Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya
16 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
1 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri
1 hari lalu
Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.
Baca SelengkapnyaSoal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.
Baca SelengkapnyaLaporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaKonflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem
2 hari lalu
Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.
Baca Selengkapnya