Polisi Bantah Biarkan Perusakan Masjid Ahmadiyah

Reporter

Editor

Jumat, 20 April 2012 22:16 WIB

Mesjid jamaah Ahmadiyah yang telah diberi garis polisi di Jalan Anuang Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI membantah telah melakukan pembiaran pada saat sejumlah warga merusak Masjid Ahmadiyah di Cipakat, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebab, santer kabar sejumlah anggota polisi yang berada di tempat kejadian tidak melakukan pencegahan.

"Penyerangan tidak dari warga yang di depan, tapi yang berada di samping dan belakang masjid, anggota kita sulit menjangkau," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Muhammad Taufik saat ditemui di kantornya, Jumat 20 April 2012.

Taufik menjelaskan, jumlah personil polisi saat itu tidak seimbang dengan jumlah massa yang menyerang masjid. Menurutnya, kepolisian sudah mengawal kegiatan ini sejak awal.

Kepolisian kemudian mengirim dua pleton atau 180 anggota satuan Pengendali Masyarakat (Dalmas) dari Polres Tasikmalaya untuk menjaga keamanan sekitar masjid jemaat Ahmadiyah.

Insiden penyerangan masjid Ahmadiyah ini terjadi sekitar pukul 09.30. Sekitar 80 orang berkumpul di halaman depan masjid jemaat Ahmadiyah di Cipakat. Mereka adalah warga dari Rukun Warga (RW) 01, RW 02, RW 08, dan RW 11 desa Cipakat. Para warga mendatangi masjid menyerahkan surat pernyataan warga kepada pengurus Ahmadiyah setempat.

"Intinya adalah penolakan terhadap segala bentuk kegiatan Ahmadiyah di wilayah tersebut," kata Taufik.

Insiden ini bermula dari pertemuan perwakilan warga dengan pengurus Ahmadiyah. Warga menyampaikan surat penolakan terhadap aktivitas penganut Ahmadiyah. Menanggapi surat pernyataan warga, menurut Taufik, pengurus Ahmadiyah menjawab dengan berkata, "Saya terima kesepakan ini tapi secara pribadi". Kalimat ini menyulut emosi yang tidak hanya berkumpul di halaman tetapi juga di samping dan belakang masjid Ahmadiyah itu.

Beberapa di antara mereka berteriak, "Kenapa harus pribadi, kenapa tidak secara kelembagaan atau seluruh umat Ahmadiyah". Teriakan ini kemudian disusul aksi melempar batu ke dalam masjid yang menyebabkan pengrusakan.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya