TEMPO Interaktif, Denpasar:Presiden Megawati Soekarnoputri mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer, Menteri Utama Mari Alkatiri serta Menlu Jose Ramos-Horta mewakili Timtim. Pertemuan dilangsungkan seusai Megawati membuka Konferensi Regional Tingkat Menteri yang membahas penyelundupan manusia, perdagangan manusia, dan kejahatan lintas negara, Rabu (27/2). Pertemuan di ruang Badung, Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua itu berlangsung akrab. Megawati didampingi Menko Polkam Susilo Bambang Yudoyono, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Dirjen Politik Luar Negeri Rezlan Izhar Jennie, Direktur Asia Pasific Departemen Luar Negeri, Yusbar Djamil. Sedang Downer didampingi Duta Besar (Dubes) Australia untuk RI R.C. Smith, serta Asisten Sekretaris DFAT Gillian Bird. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam itu, tak diketahui secara terinci masalah apa saja yang dibicarakan. Menlu Hassan Wirajuda yang dicegat tak lama setelah mengantarkan Megawati meninggalkan hotel, tak bersedia memberikan penjelasan. Menko Polkam SB Yudoyono juga buru-buru masuk ke mobil bersama Megawati. Menurut sumber Tempo News Room pertemuan membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan kerjasama ketiga negara, khususnya yang telah dihasilkan dalam dua hari pertemuan kemarin Selasa (26/2). “Karena pertemuannya singkat, sifatnya tidak ada yang istimewa. Hanya memberikan informasi secara langsung kepada Megawati hasil pertemuan bilateral dan trilateral antara Indonesia, UNTAET/Timtin, serta Australia,’’ katanya. Megawati menyambut baik hasil pertemuan itu dengan harapan adanya pertemuan lanjutan untuk mengharmoniskan hubungan dan kerjama ketiga negara tetangga itu. Siapa yang berinisiatif mengadaan pertemuan, serta apakah pertemuan itu dilakukan mendadak atau sudah dirancang sebelumnya. Menurut sumber tersebut, atas inisiatif bersama. Apalagi, sejak zaman pemerintahan Gus Dur, sudah ada keinginan untuk melakukan kunjungan ke Australia. Sehingga pertemuan antara Megawati dengan Menlu Australia, serta pihak Timor Loro Sae, kata sumber tersebut bisa bersifat tahap pembuka untuk pertemuan lebih lanjut. Pertemuan inipun sudah dirancang dan diagendakan untuk dilakukan bersamaan dengan acara konferensi regional tingkat menteri mengenai penyelundupan manusia itu. (Jalil Hakim)