TEMPO.CO , Jakarta:Dukungan politik terhadap usulan hak interpelasi atas kebijakan Menteri Badan usaha Milik Negara Dahlan Iskan berguguran. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera, yang sejumlah kadernya menjadi inisiator, menyatakan menolak interpelasi.
“Jadi kami tak akan mendukung adanya interpelasi,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di sela-sela peresmian kantor baru PDI Perjuangan Provinsi Bali di Denpasar Selasa 17 April 2012. “Siapa pun boleh berkomentar, termasuk anggota DPR. Tapi tak usah sampai interpelasi,” ujarnya lagi.
PKS berpendapat dukungan terhadap usulan interpelasi ditarik lantaran Dahlan sudah merevisi kebijakannya. "Maka, secara substansi, usulan interpelasi sudah tak relevan," ucap anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS, Refrizal.
Tjahjo menjelaskan interpelasi hanya layak untuk mengoreksi kebijakan presiden. “Kalau menteri itu kecil sekali, apalagi hanya menyangkut gaya,” ucapnya. Ia menilai setiap menteri berhak mengembangkan gaya kepemimpinannya masing-masing. Ia justru menyetujui gebrakan Dahlan memotong jalur birokrasi yang tak sehat.
Refrizal menuturkan, Dahlan mengeluarkan tiga keputusan untuk menganulir Keputusan Menteri BUMN Nomor 236 Tahun 2012 yang dipersoalkan anggota Komisi BUMN. Keputusan Menteri BUMN yang baru itu Nomor 164/MBU/2012, Nomor 165/MBU/2012, dan Nomor 166/MBU/2012. Tapi komisinya akan memeriksa apakah tiga keputusan itu tak melanggar Undang-Undang BUMN dan UU Keuangan Negara.
Para anggota Komisi BUMN DPR menginisiasi usulan hak interpelasi karena Dahlan menyerahkan sejumlah kewenangan kepada bawahannya sehingga bertentangan dengan UU BUMN dan UU Keuangan Negara. Kewenangan yang dilimpahkan itu antara lain penjualan aset tanpa persetujuan pemegang saham. Dahlan pun dianggap menyimpang karena menunjuk langsung Direktur Utama BUMN. Usulan telah disampaikan kepada pemimpin DPR pekan lalu. Mayoritas pengusul dari Fraksi Partai Golkar.
Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum melarang kadernya meneken usulan interpelasi itu. Ia bahkan memerintahkan mereka membendung usulan itu. "Ini kurang menguntungkan bagi ketenangan dan konsentrasi kerja pemerintah," katanya Selasa kemarin.
FEBRIYAN | ROFIQI H | IRA GS
Berita Populer
PSSI Terima Sanksi FIFA untuk Aji Santoso
Demokrat: Dahlan Dianggap Saingan di 2014
Siti Fadilah Diperintahkan untuk Diam
Pengawal Obama Sewa PSK di Ruang Temu Presiden
Tamu Pesta Seks Berlusconi Menari Erotis
John Key Disambut Meriah di Istana
Skandal Seks Pengawal Obama Terancam Meluas
Kasus Geng Motor, Kaitan Penembakan dengan 'Pita Kuning' Diselidiki
Korban Geng Motor Dikenal Anak Soleh dan Penurut
Berita terkait
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini
56 hari lalu
Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.
Baca SelengkapnyaFakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan
20 Oktober 2023
Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaDahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK
14 September 2023
Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.
Baca SelengkapnyaKPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini
14 September 2023
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.
Baca SelengkapnyaEks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini
14 September 2023
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014
Baca SelengkapnyaKawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya
30 September 2022
Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.
Baca SelengkapnyaDPRD Lempar Handuk Putih, Batal Interpelasi Wali Kota Depok soal KDS
6 Agustus 2022
DPRD Kota Depok membatalkan rencana mengajukan hak interpelasi terhadap wali kota soal Kartu Depok Sejahtera (KDS)
Baca SelengkapnyaJakPro Harus Bayar Rp 90 M, Gembong PDIP: DPRD DKI Sudah Minta Kontrak Formula E
20 Juni 2022
Fakta Jakpro kurang bayar Formula E Rp 90 miliar menurut Gembong Warsono hanya diketahui Pemprov DKI dan Jakpro.
Baca SelengkapnyaDewan Tagih Jadwal Sidang Interpelasi Terhadap Wali Kota Depok
17 Juni 2022
Hak interpelasi yang dilancarkan oleh 33 anggota DPRD kepada Wali Kota Depok hingga kini tak jelas kelanjutannya.
Baca Selengkapnya