TEMPO.CO , Semarang : Provinsi Jawa Tengah menerjunkan sebanyak 2.920 pengawas yang akan memantau pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas atau sederajat yang dimulai Senin, 16 April 2012.
“2.920 pengawas tersebut terdiri dari para dosen yang berasal dari 11 perguruan tinggi negeri dan 62 perguruan tinggi swasta yang ada di Jawa Tengah,” kata Ketua Tim Pemantau Ujian Nasional Jawa Tengah Fathurrahman kepada Tempo, Sabtu, 14 April 2012.
Fathurrahman menambahkan semua upaya pengamanan ujian nasional sudah dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan dan ketidakjujuran. “Kejujuran harus ditegakkan karena sebagai upaya membangun karakter bangsa,” katanya.
Saat ini, kata Fathurrahman, soal-soal ujian nasional tingkat SMA sudah didistribusikan dari percetakan ke tingkat provinsi. Soal ujian nasional disimpan dengan pengamanan dua kunci yang disegel: satu kunci gemboknya di bawa Perguruan Tinggi serta satu gembok kunci lainnya dibawa Dinas Pendidikan. “Kuncinya juga disegel,” kata Fathurrahman.
Menurut Fathurrahman, salah satu potensi kecurangan yang saat ini perlu diwaspadai adalah adanya oknum yang memperjualbelikan kunci jawaban palsu ujian nasional. Tim pengawas Ujian Nasional Jawa Tengah mengimbau sekolah dan siswa jangan percaya terhadap adanya kunci jawaban yang biasa dijual oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Sebab, kunci jawaban itu bisa saja palsu sehingga jika dipercaya nanti malah membuat jawaban soal peserta ujian nasional salah semua.
Fathurrahman menyatakan kunci jawaban tidak mungkin bisa diperjualbelikan karena baik soal maupun kunci jawabannya disimpan dalam tempat yang rapi dan aman dengan penjagaan ketat. “Jadi dijamin tak ada kebocoran soal-soal ujian nasional,” katanya.
Jumlah peserta Ujian Nasional 2012 di Jawa Tengah sebanyak 1.439.388 siswa, yang terdiri dari siswa tingkat SD/MI/SDLB 604.410 orang, SMP/MTs/SMPLB 509.816 orang, SMA/MA/SMALB 157.063 orang, dan SMK 168.099.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan
18 April 2018
Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.
Baca SelengkapnyaMendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit
18 April 2018
Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.
Baca SelengkapnyaSoal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA
14 April 2018
Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.
Baca SelengkapnyaUN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran
16 Mei 2017
Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaUNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan
5 Mei 2017
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.
Baca SelengkapnyaKonvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.
Baca SelengkapnyaDepok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat
2 Mei 2017
Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.
Baca Selengkapnya