TEMPO.CO, Jayapura - Ujian akhir sekolah menengah atas dan kejuruan yang rencananya dilaksanakan mulai Senin, 16 April 2012, di Kabupaten Puncak, Papua, batal diselenggarakan. Kondisi keamanan yang belum terjamin mengakibatkan peserta ujian nasional harus dievakuasi ke Timika dan Nabire.
“Peserta ujian nasional yang ada di Kabupaten Puncak sudah dievakuasi. Sebagian siswa SMP dan SMK dipindahkan ke Timika dan sebagian lainnya dievakuasi ke Nabire,” kata James Modouw, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Sabtu, 14 April 2012.
Ia mengatakan masalah pelik yang juga dihadapi pihaknya adalah pendistribusian soal ujian ke daerah pegunungan yang harus menggunakan pesawat carteran. “Kita carter lewat Nabire, setelah itu menuju Distrik Illu di Puncak Jaya, dan berjalan kaki menuju Puncak. Kalau Puncak Jaya, pelaksanaan ujian tidak ada masalah, keamanan di sana agak menjamin. Hanya Puncak yang harus dievakuasi,” ujarnya.
Jumlah peserta ujian nasional untuk tingkat menengah atas dan kejuruan, sekolah dasar, dan menengah pertama, tahun ini, di Papua mencapai 42 ribu siswa. “Distribusi sudah 90 persen selesai. Alasan mengapa ujian di Puncak dipindahkan karena kerusuhan di sana beberapa waktu lalu. Akibatnya, guru dan siswa melarikan diri,” kata dia lagi.
Modouw berharap ujian nasional tahun ini dapat berlangsung lancar tanpa kebocoran soal. “Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita. Saya juga berharap jangan sampai ada mafia yang membocorkan soal ujian. Kalau ketahuan, ada sanksi pidana bagi pelaku.”
Sebelumnya, 55 orang tewas dalam bentrok pemilihan umum kepala daerah di Ilaga, Kabupaten Puncak. Bentrokan sejak pertengahan tahun 2011 itu melibatkan dua kubu, yakni Simon Alom dan Elvis Tabuni. Keduanya calon Bupati Puncak.
Kabupaten Puncak sendiri merupakan hasil pemekaran dari Puncak Jaya. Kabupaten ini dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008.
JERRY OMONA
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan
18 April 2018
Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.
Baca SelengkapnyaMendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit
18 April 2018
Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.
Baca SelengkapnyaSoal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA
14 April 2018
Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.
Baca SelengkapnyaUN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran
16 Mei 2017
Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaUNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan
5 Mei 2017
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.
Baca SelengkapnyaKonvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.
Baca SelengkapnyaDepok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat
2 Mei 2017
Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.
Baca Selengkapnya