TEMPO.CO , Surakarta: Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, menyatakan gagasan pemilihan tujuh kota ajaib yang diselenggarakan New7Wonders tak bisa dipertanggungjawabkan. Gagasan Bernard Weber, pemilik Yayasan New7Wonders, dianggap tak bermanfaat.
"Sebagai duta besar ataupun warga asli eks Karesidenan Surakarta, kami berharap masyarakat Indonesia tidak terpancing tawaran lembaga ini untuk nominasi apa pun,” kata Djoko melalui surat tertulisnya kepada Tempo.
New7Wonders merilis puluhan kota yang ikut dalam kompetisi tujuh kota ajaib dunia. Surakarta dan Jakarta termasuk dua kontestan Asia Tenggara dan negara kepulauan Asia. (Baca: Jakarta dan Solo Masuk Kualifikasi 7 Kota Ajaib)
Kontes New7Wonders Cities ini tak memerinci bagaimana pemilihan kota-kota tersebut. Dalam situsnya, kota dikelompokkan dalam sepuluh kelompok berdasarkan wilayah. Kelompok tersebut terdiri dari Amerika Utara, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Eropa Timur, Eropa Barat, Afrika, Timur Tengah, Asia Utara dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, serta Asia Tenggara dan negara kepulauan Asia.
Pada kelompok Asia Tenggara dan negara kepulauan, Surakarta berada di posisi delapan dan Jakarta berada di posisi sepuluh. Tujuh kota di atas Surakarta seluruhnya diborong oleh Filipina. Tiga teratasnya Kota Vigan, Cebu, dan Paranaque. (Baca: Surakarta Masuk Nominasi Tujuh Kota Ajaib Dunia )
Masih berdasarkan situs tersebut, nomine dari kota ajaib diajukan secara online melalui alamat tertentu hingga 31 Desember 2011. Kota-kota yang difavoritkan diumumkan per 1 Januari 2012 lalu. Kemudian, dituliskan komentar Bernard Weber, pemilik situs tersebut.
Djoko memang sudah mempertanyakan keberadaan lembaga New7Wonders itu. Saat kontes New7Wonders Nature, yang menempatkan Pulau Komodo sebagai salah satu nomine, Djoko menyatakan New7Wonders sebagai lembaga beralamat palsu. Semula lembaga ini memuat alamat di Swiss.
AHMAD RAFIQ
Berita Populer
Bocah 10 Tahun Jadi Ibu Termuda di Dunia
Kisah Denny Indrayana di Cipinang versi Ajudan
Dahlan: Stop Impor Mesin dari Tiongkok
Begini Cara Mahasiswa ITB itu Copot Pelat Besi Jembatan Pasupati
Alasan Ajudan Denny Indrayana Menendang Sipir
Dua Mahasiswa ITB Bantu Copot Pelat Besi Pasopati
Duit-Duit Negara untuk Lumpur Lapindo
Berita terkait
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital
3 hari lalu
Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
4 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaMarak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya
4 hari lalu
Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan
5 hari lalu
Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.
Baca SelengkapnyaVietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
9 hari lalu
Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
Baca SelengkapnyaKelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut
19 hari lalu
Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.
Baca SelengkapnyaDosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator
22 hari lalu
Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.
Baca Selengkapnya'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T
23 hari lalu
Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran
28 hari lalu
Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.
Baca Selengkapnya