TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang persidangan kasus penipuan terhadap Tommy Suharto, siang ini (10/2), Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dijaga ketat. Pintu masuk pengadilan yang biasanya tidak terpasang apa-apa, kini dijaga petugas kepolisian dan alat detektor. Sumber di pengadilan mengatakan kemungkinan Tommy akan hadir memberikan kesaksian dalam persidangan yang dipimpin oleh Saparuddin Hasibuan. Sementara terdakwa Abdullah Shidiq Muin telah hadir didampingi kuasa hukumnya. Soeprijadi, kuasa hukum Abdullah, mengatakan kemungkinan saksi pelapor Tommy Soeharto akan datang. "Jika saksi tidak datang kami minta perkara ini dihentikan," katanya, di Jakarta, Selasa (10/2). Perkara ini berawal dari pengaduan Tommy terhadap terdakwa Abdullah Shidiq Muin selaku pimpinan Pondok Pesantren At Tauhid di Kediri, Jawa Timur. Sesuai dakwaan jaksa, terdakwa dituduh melakukan penipuan US$ 1,7 juta. Terdakwa bersama-sama dengan terdakwa Raden Dodi Sumadi (berkas dakwaan terpisah) bersedia menyelesaikan masalah dan memenangkan perkara peninjauan kembali yang dihadapi Tommy. Terdakwa juga mengatakan sanggup menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga Cendana. Saksi Tommy yang merasa tergiur dengan janji-janji kedua terdakwa akhirnya bersedia menyerahkan uang sebesar US$ 1,7 juta atau Rp 15 miliar kepada kedua terdakwa. Terdakwa Abdullah Shidiq sendiri mendapat bagian sebesar US$ 350 ribu atau Rp 2,9 miliar. Tommy melaporkan keduanya karena setelah menyerahkan uang, PK-nya tidak kunjung selesai. Bahkan diketahui kedua terdakwa telah menggunakan uang pemberian Tommy untuk kepentingan pribadinya. Persidangan kasus ini, yang telah berlarut-larut membuat kuasa hukum terdakwa berniat untuk meminta penghentian sidang sementara. Sementara jaksa penuntut umum mengatakan akan berupaya menghadirkan Tommy. Edy Can - Tempo News Room
Berita terkait
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen
5 menit lalu
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen
Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.