Marzuki Alie: Bikin Gaduh Sidang, Keluar Saja  

Reporter

Editor

Sabtu, 31 Maret 2012 17:23 WIB

Sejumlah anggota fraksi PDIP, fraksi Partai Gerindra dan fraksi Partai Hanura, saat berusaha melakukan interupsi dan protes kepada pimpinan Sidang Marzuki Alie, dalam rapat paripurna, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 30/03 2012. TEMPO/Imam Sukamto/IS2012033026

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan dirinya meminta semua pihak, termasuk politikus pembuat gaduh, keluar dari ruang rapat paripurna DPR. Permintaannya itu tidak hanya ditujukan kepada politikus Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “Tadi malam saya katakan, 'siapa pun yang membuat kegaduhan, saya persilakan keluar dari ruangan',” kata Marzuki, yang tadi malam memimpin sidang paripurna membahas RUU APBN Perubahan 2012, saat dihubungi Sabtu, 31 Maret 2012.

Menurut Marzuki, suasana rapat paripurna sangat tidak kondusif. Banyak pihak tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Beberapa kali Marzuki sampai harus memperingatkan peserta sidang supaya menghormati pendapat orang lain. Sejumlah politikus itu justru berteriak-teriak mengajukan interupsi. Ada pula anggota DPR yang mengetuk-ngetuk microphone sehingga berbunyi 'duk-duk' keras.

Banyaknya orang yang berteriak mengajukan interupsi membuatnya harus menentukan sikap. Marzuki tidak tahu siapa saja yang melakukan kegaduhan itu karena banyak pihak melakukan keributan di dalam rapat paripurna. Selaku pemimpin sidang, Marzuki berusaha menertibkan. “Mereka itu sudah melanggar tata tertib persidangan,” kata dia menuding.

Marzuki juga menilai tindakan gaduh saat rapat paripurna disebabkan banyak pihak ingin mengulur waktu. Sebab, apabila telah lewat pukul 24.00, mereka berpendapat bahan bakar minyak (BBM) tidak akan naik. Padahal, kata Marzuki, keputusan apakah BBM naik atau tidak, bergantung pada hasil rapat paripurna.

Dalam sidang, PDI Perjuangan dan Partai Hanura melakukan aksi walk out. Partai moncong putih ini mempermasalahkan perpanjangan waktu sidang hingga lewat pukul 24.00. PDI Perjuangan berpendapat, berdasarkan tata tertib DPR, pembahasan DPR harus selesai 30 hari sejak pemerintah menyerahkan RAPBN Perubahan 2012. Itu berarti persidangan harus sudah memutuskan hasilnya Sabtu pukul 00.00 WIB.

"Pemerintah menyerahkan pada tanggal 29 Februari 2012, artinya, hari ini, 30 Maret 2012 adalah hari terakhir pembahasan APBN-P 2012. Sekarang sudah lewat pukul 24.00, sehingga APBN Perubahan tidak bisa disahkan," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuriyanto, dalam sidang tadi malam. "Perpanjangan waktu sidang adalah pelanggaran terhadap tata tertib."

MITRA TARIGAN

Berita Terkait
DPR Sepakat Tunda Kenaikan Harga BBM
Alasan Mr Bean Main Film di Indonesia

Malam Ini, Presiden SBY Panggil Wapres ke Istana

Meriam Bellina Dimanja Barang Mewah oleh Hotman

Menit-menit Jelang Tangis Walkout Politikus PDI P

Tangis Politikus PDI Perjuangan Usai Walk Out




Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

46 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

2 Mei 2023

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie Ikut Sambut Wiranto di Hambalang, Begini Kata Politikus Gerindra

Marzuki Alie dan Jimly Asshidiqie tampak bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut Wiranto di Hambalang.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya