'Demokrat Cuma Gertak Koalisi, PKS Tak Jantan'  

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 06:11 WIB

Partai Keadilan Sejahtera/TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan permasalahan antara Partai Demokrat dengan Partai Keadilan Sejahtera merupakan isu lama yang sudah basi. "Artinya bukan suatu hal yang baru," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad 25 Maret 2012.


Ikrar mengatakan jika Demokrat tegas terhadap anggota koalisinya yang dianggap membelot seharusnya langsung dikeluarkan saja. Tidak perlu banyak mengancam.

Sementara itu jika PKS merasa tidak sejalan dengan koalisi, seharusnya PKS langsung saja memutuskan keluar dari koalisi. "Bisa dibilang Demokrat gertak sambal, PKS tidak jantan," katanya.

Ikrar mengatakan selama ini yang menjadi permasalahan PKS adalah partai berlambang bulan sabit ini merasa tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat. Tetapi langsung berkoalisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono, ketua dewan pembina Partai Demokrat. Sehingga terjadi kurang komunikasi di dalam Setgab terutama antara PKS dengan Demokrat.

Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Sutan Batoegana mengatakan keinginan partainya untuk menutup pintu koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal tersebut dikarenakan posisi PKS yang merupakan koalisi partai Demokrat, tidak mendukung rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak.

"PKS itu posisinya oposisi di dalam koalisi, jadi di luar (koalisi) kami dihajar, di dalam (koalisi) masih dikerjain, lama-lama pingsan kami," ujar Sutan saat dihubungi Tempo hari ini.

Sutan mengatakan bukan hanya dalam fraksi Demokrat saja yang meninginkan keluarnya PKS. Tapi juga seluruh anggota koalisi menginginkan hal serupa.

Kemudian Sutan meyakini keluarnya PKS dari koalisi tidak akan mempengaruhi koalisi. Sebab proporsi koalisi minus PKS masih diatas 50 persen.

Sementara itu kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih tutup mulut soal ancaman dari partai Demokrat untuk memutus koalisi. Ancaman partai Demokrat tersebut muncul akibat PKS yang tidak mendukung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)."Saya tidak mau komentari dulu," kata Sekretaris Partai, Abdul Hakim saat dihubungi Tempo.


Begitu pula tanggapan Abdul tentang ancaman partai Demokrat untuk mencabut menteri-menteri dari PKS. Menurut Abdul, partainya saat ini lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP).

INDRA WIJAYA


Berita terkait
Dua Sisi Kenaikan Harga BBM
Demokrat Ancam Depak PKS dari Koalisi
BBM Naik, Perempuan yang Pusing
Demokrat Minta Kenaikan BBM Tak Dipolitisasi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

56 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya