10 Batalion TNI Amankan Demo Soal BBM di Medan  

Reporter

Editor

Sabtu, 24 Maret 2012 06:37 WIB

Mahasiswa Universitas Indonesia Timur berunjuk rasa dengan menutup jalan sebagai bentuk penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM, Makassar, Sulsel (22/3). FOTO ANTARA/Yusran Uccang/nz/12

TEMPO.CO, Medan - Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal Lodewijk F. Paulus, menyatakan tentara akan mengamankan unjuk rasa besar-besaran menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar di sejumlah tempat di Medan, Senin, 26 Maret 2012.

Menurut Lodewijk, Kodam akan menurunkan 10 batalion untuk membantu polisi mengamankan unjuk rasa. Lodewijk menganggap kehadiran tentara tidak menyalahi undang-undang. Lodewijk mengatakan seluruh Panglima Kodam diperbolehkan membantu polisi. "Diperintah atau tidak oleh Kepala Staf Angkatan Darat atau Panglima TNI, para Panglima Kodam harus memberi bantuan kepada polisi," kata Lodewijk kepada Tempo, Jumat malam, 23 Maret 2012.

Bantuan pengamanan yang dilakukan pasukan Kodam I/Bukit Barisan bersifat di bawah kendali operasi Kepolisian Daerah Sumatera Utara. "Bantuan pengamanan itu masuk kategori operasi militer selain perang dan tanpa membawa senjata berisi peluru tajam. Kehadiran TNI dalam pengamanan unjuk rasa juga di bawah kendali polisi," ujar Lodewijk.

Meski tanpa senjata berpeluru tajam, pasukan Kodam dibekali pentungan dan tameng untuk berjaga-jaga. Selain itu Kodam juga akan memberikan bantuan transportasi jika angkutan umum selama unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan BBM tidak beroperasi. "Truk Batalion Kavaleri, Artileri Medan, juga milik Kodam I akan disiapkan untuk mengangkut masyarakat," kata Lodewijk.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Wisjnu Amat Sastro mengatakan sekitar 13 ribu polisi disiagakan mengamankan demonstrasi di Medan dan beberapa wilayah lain di Sumatera Utara mulai 26 Maret 2012 hingga 2 April 2012. Wisjnu mengatakan, berdasarkan perkiraan, sekitar 25 ribu pengunjuk rasa akan turun ke jalan mulai Senin, 26 Maret 2012.

Pengamanan yang dilakukan polisi, kata Wisjnu, sesuai dengan standar operasi prosedur penanganan unjuk rasa, yakni menggunakan senjata tanpa peluru tajam. "Kapolri sudah memerintahkan seluruh jajaran polisi untuk tidak menggunakan senjata berisi peluru tajam," kata Wisjnu kepada Tempo.

Ribuan pengunjuk rasa diperkirakan tumpah ruah memprotes niat pemerintah menaikkan harga BBM per 1 April 2012. Pusat penanggulangan krisis unjuk rasa menolak kenaikan BBM di Medan menyatakan sedikitnya 50 ribu massa akan bergantian aksi unjuk rasa yang dimulai Senin, 26 Maret 2012.

"Kami akan turun ke jalan hingga pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga BBM," kata koordinator pusat penanggulangan krisis Tongam Siregar kepada Tempo.

Dia juga mengatakan unjuk rasa besar-besaran di Medan akan dilakukan tidak hanya oleh mahasiswa dan buruh, melainkan petani dan sopir angkutan umum. "Unjuk rasa akan kami lakukan hingga pemerintah benar-benar membatalkan rencana menaikkan harga BBM," ujar Siregar.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait:

Jaga Demo BBM, Keterlibatan TNI Dianggap Ilegal

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

46 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya