TEMPO.CO Probolinggo - Secara sepintas tak ada yang aneh dari bus paket dengan nomor polisi N 7257 UR itu. Saat bus yang kemudian diidentifikasi sebagai milik Perusahaan Otobus (PO) AKAS III itu mengisi BBM di SPBU Al Miftah di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, 19 Maret lalu, awalnya petugas SPBU tak curiga. AKAS III adalah perusahaan bus yang bermarkas di Probolinggo, Jawa Timur.
Semula bus itu mengisi solar Rp 500 ribu. Kecurigaan mulai muncul saat sopir bus minta tambah dan baru "penuh" setelah diisi solar 1.887 liter atau senilai Rp 8,450 juta, atau lebih dari tiga kali lipat kapasitas tangki bus umumnya. Petugas SPBU itu lantas lapor polisi. Bus itu sudah di pintu keluar SPBU saat mobil patroli polisi datang.
Bus, bersama empat awaknya, Farid Hardianto, 46 tahun, dkk., lantas ditahan polisi. Dari keterangan Farid dkk. polisi menduga bos PO AKAS III yang berinisial RY sebagai otak penimbunan BBM itu. "Tim Satreskrim sedang berusaha mengejar pelaku," kata Kapolres Jember, AKBP Jayadi, kemarin. Hingga kemarin pihak AKAS III belum bisa memberikan konfirmasi soal ini.
Seluruh badan bus paket itu dicat putih, sehingga suasana di dalam tak terlihat dari luar, kecuali kaca depan, kaca sebelah kanan, dan kiri sopir. Ada tulisan "Paket" dengan warna merah di dinding bagian kanan, kiri, dan belakang bus. Di kaca depan tertulis "PAKET, Sumbawa-Sumatera".
Melongok ke dalam, inilah pemandangannya. Bus itu hanya ada dua kursi, yaitu untuk sopir dan kondektur. Tepat di belakangnya ada dinding dari lembaran seng tebal bercat hijau tua, dengan sebuah pintu yang hanya cukup dimasuki satu orang dewasa. Di dalamnya ada 12 buah kotak pelat, enam di sisi kanan dan enam di sisi kiri. "Kotak-kotak itu berfungsi sebagai penampung Solar, semacam jeriken," kata Jayadi.
Jayadi menguraikan cara kerja bus "paket" ini. Setelah mengisi penuh tangki BBM di bagian bawah bus, Solar dipompa ke dalam 12 "jeriken" tersebut dengan mesin diesel. Selain tangki standar dengan kapasitas 500 liter, di bus itu ada tiga tangki tambahan yang masing-masing menampung 400 liter. Sedangkan 12 tangki di bagian atas memiliki total kapasitas 2.400 liter. Secara total, bus itu bisa menyimpan 4.100 liter BBM.
Menurut polisi, pemilik bus biasanya membekali sopir dkk. Rp 40 juta untuk "berbelanja" BBM di sejumlah SPBU di Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, sebelum kembali ke Probolinggo. Biasanya, di tiap SPBU mereka hanya membeli sekitar 500 liter. Entah apa yang ada di benak para pengemudi bus itu sehingga mereka membeli Solar dalam jumlah besar Ahad lalu.
Kepada polisi, keempat awak bus berkilah mereka mengisi solar dalam jumlah besar itu untuk mengantar paket ke Sumbawa dan Sumatera. Polisi tak percaya. "Bus itu memang pengantar paket, tapi 'paket BBM bersubsidi' yang mereka timbun," kata Jayadi.
MAHBUB DJUNAIDY | DAVID PRIYASHIDARTA | MANAN
Berita terkait
Timbun Solar, PO AKAS III Siapkan Satu Bus Lagi
Bus AKAS Sudah Sebulan Menimbun BBM
Modifikasi Tangki Bus Milik AKAS Timbun Solar
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
52 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya