Tomcat Juga Ditemukan di Bogor

Reporter

Editor

Kamis, 22 Maret 2012 12:54 WIB

Staphylinidae. thebuggeek.com

TEMPO.CO, Bogor- Seorang petani, Amar, 51 tahun, warga Kampung Cibereum Kalong RT 01 RW 05, Desa Sukawening, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, sudah sebulan ini tak bisa bekerja di ladang milik majikannya. Kulit kaki kanannya melepuh dan sulit berjalan setelah dihinggapi seekor serangga.

“Waktu itu saya lagi bekerja di kebun," kata Amar ditemui wartawan di kediamannya, Kamis 22 Maret 2012. "Tiba-tiba kaki terasa gatal. Lalu saya garuk. Tapi gatalnya tidak hilang. Kulit kaki jadi memerah dan saya mulai merasa demam.”

Pria yang rambutnya sudah beruban ini semula mengaku tak mengira dirinya terkena cairan racun kumbang pengelana alias tomcat. Amar baru mengetahui terkena bisa serangga yang mirip berbentuk pesawat tempur F-14 itu setelah media massa ramai memberitakan kasus serangan tomcat di Surabaya.

“Makanya saya hanya berobat biasa ke puskesmas. Begitu melihat berita di televisi, saya baru sadar kalau yang dulu menempel di kaki saya itu tomcat,” kata Amar.

Setelah terkena tomcat, luka Amar selama lima hari tak juga sembuh. Dia mengaku sudah lima kali disuntik antibiotik oleh dokter selama dua pekan berobat. Saat ini bagian kaki kanan bawah Amar sudah membaik.

Sementara itu, menyusul heboh Amar digigit kumbang tomcat atau Paederus fuscipes, banyak petani di sekitar Dramaga mengaku ketakutan. Sebab, efek racun rove beetle atau kumbang jelajah itu sangat dahsyat. Apalagi para petani mendapatkan kabar bahwa kulit Amar melepuh seperti luka bakar dan sampai tak bisa berjalan.

“Selama ini kami tidak pernah mendapat penyuluhan apa pun dari petugas," kata Amsyih, 56 tahun, seorang petani di Dramaga. "Makanya kami tidak tahu tomcat sangat berbahaya. Sekarang setelah tahu kami merasa ketakutan terkena serangan tomcat ketika bekerja di sawah.”

Guru besar etnomologi Institut Pertanian Bogor, Prof. Aunu Rauf, mengatakan kumbang tomcat berkembang biak di dalam tanah atau di tempat yang lembap seperti lahan persawahan. Kumbang jenis ini sebenarnya merupakan serangga asli Indonesia, yang mayoritas petani sudah mengetahuinya. Bahkan Tomcat juga dianggap pembantu utama petani dalam memberantas hama wereng cokelat.

“Kasus petani terkena tomcat sebenarnya sudah sering terjadi. Hanya tidak seramai ketika kasus Surabaya itu meledak. Jadi kemungkinan petani terkena tomcat sangat besar karena habitatnya memang di sawah. Tapi jangan khawatir karena tomcat tidak berbahaya kalau tidak disentuh,” ujar Aunu.

ARIHTA U SURBAKTI

Berita Lain

Kamera Pemantau Balik Dinding

Galaksi Baru Berbentuk Persegipanjang

Serangan Tomcat Muncul Saat Musim Pancaroba

Penggemar BlackBerry Lewati 25 Juta

Makin Banyak Teman di Facebook Makin Narsis?

Layanan Data Ubah Model Bisnis Telekomunikasi

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

45 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

59 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya